Selamat datang di mili.id - Platform Berita Terpercaya untuk Anda. Dapatkan informasi terkini dari berbagai kategori, mulai dari berita nasional hingga internasional, hanya di mili.id.

Masa Kampanye Pemilu 2024 dan Berkah Bagi Warga di Kampung Kue Surabaya

Masa Kampanye Pemilu 2024 dan Berkah Bagi Warga di Kampung Kue Surabaya © mili.id

Ummi Latifah, salah satu pengusaha kue di Kampung Kue, Rungkut, Surabaya (Foto: Shella/mili.id)

Surabaya - Warga di Kampung Kue Rungkut, Surabaya ketiban berkah di masa kampanye Pemilu 2024. Mereka mengaku kebanjiran pesanan.

Ummi Latifah, salah satu pemilik usaha di Kampung Kue mengaku kebanjiran pesanan kue untuk kampanye partai politik (parpol).

Baca juga: Dorong Transaksi Digital, BO BRI Tanjung Perak Surabaya Gelar Program Tunjungan Loop

"Kalau caleg yang kemarin itu 1.100. Ini sudah dua kali. Tapi katanya besok sampai selesai. Ini masih dua kali, nanti mungkin ada lagi," ungkap Latifah di rumahnya, Jumat (15/12/2023).

Menurut Latifah, pesanan ini baru permulaan. Sebab, ia menerima beberapa stiker untuk dipasang di kotak kue yang telah dipesan.

"Ini kan masih baru mulai, katanya ngomongnya ini terus. Kan stikernya itu sudah ada di sini banyak, nanti setiap pesan tinggal nempel stiker-stikernya," jelas dia.

Latifah membandrol satu kotak berisi dua jenis roti sebesar Rp 5,500.

"Risoles, pokoknya roti-roti yang nggak basi, mintanya gitu. Yang pertama itu donat sama risoles. Yang kedua pastel sama roti pisang. Harga 2 ribu rupiah ada yang tiga ribu rupiah. Tergantung kuenya, mintanya kue apa. Dia kan mintanya langsung sama kotaknya," papar dia.

Baca juga: Kronologi hingga Pelaku Pembunuhan Wanita di Hotel Double Tree Surabaya

Selain mendapatkan ribuan pesanan kue untuk kampanye, setiap hari ia juga memproduksi sekitar 200 hingga 300 kue.

"Kalau dari orang lain ya tiap hari ada, cuman nggak sampai ribuan. Paling ya 300, 200, ya macem-macem," katanya.

Latifah menyebut, selisih keuntungan yang didapatkan sekitar Rp400 per kue.

Baca juga: Wacana MBG Pakai Dana Zakat, Dosen FAI Surabaya: Perlu Evaluasi Teologis dan Hukum

"Rp200 an kurang lebih. Kalau saya bikin jajan sendiri kan Rp600. Nanti kan yang banyak titipan. Titipan buat jajan untungnya Rp200 per satu jajan, kalau khusus tengkulak. Tapi kalau pesanan orang luar yang bukan pelanggan, nah itu bisa lebih banyak untungnya. Bisa ambil dari Rp700, bisa ambil Rp500 per satu jajannya," beber dia.

Latifah berharap caleg-caleg lain juga memesan kuenya. Namun, dengan banyaknya orderan, ia juga mengaku membutuhkan tenaga lain untuk membantunya.

"Pengennya semoga dari caleg-caleg lain selain ini. Maksudnya caleg yang lain bisa pesan lagi di saya. Tapi saya nggak ngerjain sendiri kok, bisa dibagi-bagi. Maksudnya kayak ngelipat kardus, tak bagi yang nggak punya kerja tak kasih biar sama sama dapat duit," pungkasnya.

Editor : Narendra Bakrie



Berita Terkait