Amin Said Husni, Presiden Republik Kopi sekaligus Bupati Bondowoso periode 2008-2018. (Deni AW/Mili.id)
Bondowoso - Amin Said Husni, Presiden Republik Kopi sekaligus mantan Bupati Bondowoso periode 2008-2018 menyampaikan sambutan di sela BRK Reborn.
BRK adalah singkatan dari Bondowoso Republik Kopi yang lahir dan booming pada tahun 2016 lalu. Di era kepemimpinan Cak Amin.
Baca juga: Polisi Pastikan Seluruh Pendaki Telah Turun Pasca Erupsi Gunung Raung
Saat itu, Kepala Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) Kabupaten Bondowoso adalah Bambang Soekwanto.
Pada akhir September 2023, Bambang Soekwanto terpilih sebagai PJ Bupati Bondowoso menggantikan KH Salwa Arifin - Irwan Bachtiar Rahmat yang purna tugas.
Tiga bulan usai dilantik, Bambang menggaungkan kembali bangkitnya BRK yang terkesan mati suri selama kepimpinan KH Salwa Arifin - Irwan Bachtiar Rahmat periode 2018-2023.
"Berawal dari keprihatinan terhadap petani dan pelaku usaha kopi tahun 2015, maka tahun 2016 lahirlah BRK. Launching di Ijen," ungkap Bambang memberi sambutan dikutip Mili.id, Selasa (19/12/2023).
Saat itu, Bambang diminta Bupati Amin untuk mendata jumlah cafe se Kabupaten Bondowoso.
"Awal pendataan hanya 17 cafe. Tahun 2017 setelah ada BRK bertambah menjadi 35 cafe hingga terbentuk kampung kopi pelita," kenang Bambang.
Amin Said Husni juga melayangkan sambutan pada acara bertajuk Bondowoso Speciality Coffe yang digelar di Museum KAI, Selasa (19/12/2023) kemarin malam.
"Kopi adalah anugerah. Tidak semua daerah punya kawasan yang dapat memproduksi kopi," tuturnya.
Baca juga: Gunung Raung Erupsi, Ini Wilayah di Bondowoso yang Terdampak
Menurutnya, banyaknya pegunungan menjadi cikal bakal tenarnya Kabupaten Bondowoso di mata dunia.
"Allah memberikan anugerah warga Bondowoso berupa gunung Ijen, argopuro dan bukit lainnya yang menghasilkan kopi dengan cita rasa disukai mancanegara," terang Amin.
Ia kemudian melontarkan jika seharusnya potensi besar yang dimiliki Kabupaten Bondowoso tidak disia-siakan.
"Potensi ada di depan mata kita. Jika kita tidak melihat potensi ini, mungkin ada yang salah dengan kita. Produksi kopi harus disyukuri dan dikembangkan ke depan," sentilnya.
Untuk diketahui, BRK memang seolah mati suri 5 tahun lamanya semenjak 'ditinggal' Cak Amin yakni periode 2018-2023.
Baca juga: Hampir 1 Tahun Gunung Raung Berstatus Waspada, Ini Larangan Bagi Pendaki
"Saya bangga disebut founder BRK. Tapi saya lebih terhormat atribut bukan sebagai founder. Tapi sebagai bupati bondowoso 2008-2018," kata Amin.
Sebab menurut Amin Said Husni, BRK lahir bentuk dari kebijakan Pemkab Bondowoso.
"Kita punya perda nomor 2 tahun 2018 tentang perlindungan dan pengembangan klaster kopi Bondowoso," sebutnya.
Diikat aturan itu, maka semua stakeholder Bondowoso kala itu punya kewajiban untuk melindungi dan mengembangkan kopi Bondowoso.
"Jika pemda tidak melindungi kopi Bondowoso, maka dia melanggar perda," cetus Amin.
Editor : Achmad S