PJ Walikota Mojokerto Ali Kuncoro saat melakukan inspeksi mendadak (sidak) di Pasar Tanjung. (Nana/mili.id)
Mojokerto - Jelang Natal dan tahun baru (Nataru), PJ Walikota Mojokerto Ali Kuncoro melakukan inspeksi mendadak (sidak) di tiga pasar. Hal ini untuk memastikan harga bahan pokok stabil dan tak melambung tinggi.
Tiga titik pasar tersebut, yakni Pasar Prajuritkulon, Pasar Tanjung Anyar dan Sanrio Swalayan. Hasilnya indeks perubahan harga di Kota Mojokerto per hari ini, Rabu (20/12/2023) hanya sebesar 1,83 persen.
Baca juga: Wanita Muda Tewas Tertabrak Kereta di Mojokerto, Diduga Bunuh Diri
"Rata-rata masih stabil, baik itu beras atau kebutuhan pokok lainnya," ujar PJ Walikota Mojokerto Ali Kuncoro.
Namun, pihaknya telah menginstruksikan Diskopukmperindag Kota Mojokerto untuk melakukan pemantauan langsung pergerakan sejumlah harga bahan pokok dengan melaksanakan operasi pasar sejak Selasa (19/12/2023).
Lantaran, terdapat sejumlah bahan pangan yang mengalami lonjakan harga. Seperti cabai rawit merah berada pada kisaran Rp 70 ribu-Rp 75 ribu per kilogram.
Baca juga: Usai Gagalkan Penyeludupan Uang Palsu Tahanan Baru, Lapas Mojokerto Perketat Keamanan
PJ Walikota Mojokerto Ali Kuncoro saat melakukan inspeksi mendadak (sidak) di Swalayan Sandrio. (Nana/mili.id)
Kenaikan pada komoditas tersebut tidak hanya di Kota Mojokerto, melainkan juga hampir di seluruh daerah. Sehingga ini juga menjadi atensi Mendagri.
"Tapi insyaAllah dalam waktu dekat akan terjadi penurunan secara signifikan. Karena sebentar lagi akan ada panen raya di daerah-daerah penghasil cabai," ucapnya.
Baca juga: Satgas Pangan Sidak Pasar Tanjung Pastikan Harga di Mojokerto Stabil Jelang Ramadan
Untuk mengatasi hal tersebut, pihaknya telah melakukan sejumlah upaya. Misalnya melalui RPK (rumah pangan kita) dan Pracangan TPID (Tim Pengendalian Inflasi Daerah), berkolaborasi dengan Bulog dan LPM (Lembaga Pemberdayaan Masyarakat).
"Kita targetnya sampai Februari akan ada 25 titik. Saat ini sudah ada 5 yang beroperasi. Kita harapkan ketika ada kenaikan, kita bisa mengintervensi lewat Pracangan TPID," pungkasnya.
Editor : Achmad S