Penurunan Angka Stunting Tahun 2023 di Surabaya, 27 Kelurahan Nol Kasus

© mili.id

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi dalam Evaluasi Tim Percepatan Penanganan Stunting Surabaya. (Shella/Mili.id)

Surabaya - Angka stunting di Kota Surabaya turun menjadi 4,8 persen di 2022 dari 28.5 persen pada 2021. Pada 2023, sebanyak 27 kelurahan di Kota Pahlawan itu telah zero stunting. 

"Kalau stunting itu awalnya 28,5 hari ini menjadi 4,8% tahun 2022. 2023 semoga turunnya drastis lagi," kata Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi usai Evaluasi Tim Percepatan Penanganan Stunting, di Convention Hall Arief Rahman Hakim Surabaya, Kamis (21/12/2023). 

Eri menambahkan, meskipun belum ada pengumuman resmi terkait angka stunting pada 2023, menjelang akhir tahun terdapat 320 anak yang masih stunting. 

"Alhamdulillah sampai akhir tahun ini ada sekitar 320-an ya yang masih dengan stunting, yang akan insya Allah akan kita selesaikan bisa di bulan akhir Desember atau di bulan Januari," jelas Eri.

Eri Cahyadi menyebut, jumlah 300 kasus stunting itu memiliki komorbid sehingga penanganannya lebih sulit daripada yang lain.

"Jadi kalau sudah penyakit bawaan ini memang lebih sulit ya, karena harus dikurangkan dulu penyakitnya. kalau sembuh tidak mungkin, kalau dari penyakit bawaan seperti jantung, sepertinya tidak mungkin. Tapi dieliminir dampak-dampaknya sehingga kita bisa gerak menuju berat badan atau tinggi badannya bisa naik," terangnya.

Sementara itu dalam penanganannya stunting dengan komorbid, Eri menjelaskan langkah pertama, yakni mengobati penyakit bawaan para anak-anak terlebih dahulu. 

"Kedua makanannya pasti berbeda. makanan gizinya berbeda, juga pasti yang seperti ini pasti ada susunya ya, yang dari dokter. Bukan susu sembarangan. Susu yang dari dokter. karena kan penyakitnya kan berbeda-beda. pasti akan didampingi oleh asupan gizi, karena kalau sudah ada penyakit bawaan, maka gizinya juga tidak akan bisa diserap dengan sempurna," ungkap Eri. 

Lebih lanjut, ia mengatakan terdapat 27 kelurahan yang telah berada di fase zero stunting. Keberhasilan ini tak luput dari peran Kepala Puskesmas, Kelurahan dan Kecamatan yang terlibat. 

"Akhir bulan Desember ini di akhir tahun 2023, kita sudah ada 27 Kelurahan yang tidak ada stuntingnya. ini akan terus bergerak. Tadi saya sampaikan inilah keberhasilan dari para Lurah, para kepala puskesmas," paparnya. 

Maka dari itu, pihaknya memberikan reward kepada Kepala Puskesmas, Kelurahan dan Kecamatan. Pemberian ini juga agar memunculkan kader-kader lain yang luar biasa.

"Sehingga apa yang sudah dilakukan oleh beliau-beliaunya, Pak Lurah camat juga Kepala Puskesmas, maka akan kita berikan reward. karena ini adalah termasuk poin untuk menaiki sebuah jabatan yang lebih tinggi," pungkasnya.

Editor : Achmad S



Berita Terkait