Selamat datang di mili.id - platform berita terpercaya untuk Anda. Dapatkan informasi terkini dari berbagai kategori, mulai berita nasional hingga internasional.

Hore! Wisata Alam Kampung Blekok Situbondo Kembali Dibuka

Hore! Wisata Alam Kampung Blekok Situbondo Kembali Dibuka © mili.id

Hutan mangrove di kawasan obyek wisata Kampung Blekok Situbondo (Foto: Ist)

Situbondo - Wisata Alam Kampung Blekok di Dusun Pesisir, Desa Klatakan, Kecamatan Kendit, Kabupaten Situbondo kembali dibuka untuk umum, setelah sempat ditutup lantaran diterjang banjir pada awal Tahun 2023.

Namun setelah proses perbaikan selesai, obyek wisata alam Kampung Blekok kembali dibuka awal Desember 2023, sehingga para wisatawan bisa menikmati panorama alam hutan mangrove dan bisa melihat ribuan ekor burung (blekok) berterbangan.

Baca juga: Kondisi Bocah Diduga Dibakar Temannya di Situbondo Membaik

Wisata Kampung Blekok yang diluncurkan oleh almarhum Bupati Situbondo Dadang Wigiarto pada Tahun 2018 ini merupakan salah satu ekowisata alam favorit. Sehingga menyabet banyak sekali penghargaan, salah satunya wisata alam terbaik se Jawa Timur Tahun 2019.

"Sedangkan pada Tahun 2021 menjadi juara 1 Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2021 dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif," ujar Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Kampung Blekok Kholid Maulana, Senin (25/12/2023).

Menurutnya, pada awal Tahun 2023, Wisata Kampung Blekok sempat ditutup karena banjir, hingga mengakibatkan kerusakan sebagian sarana pendukung, termasuk 40 meter jembatan miring dan bolong-bolong.

Oleh karena itu, pihaknya mengundang para wisatawan untuk berkunjung menikmati wisata alam hutan mangrove dan burung bangau di Kampung Blekok.

Baca juga: 13 Orang Terlibat Premanisme di Situbondo Diringkus

"Kami memang sempat menutup, namun kami sudah mulai membuka kembali. Bahkan, untuk menarik wisatawan Pokdarwis Kampung Blekok menggelar event lomba kolase yang melibatkan anak-anak sekolah dasar (SD)," jelas dia.

Kholid mengatakan, Kampung Blekok merupakan destinasi wisata edukasi konservasi hutan mangrove seluas 26,9 hektare. Hutan mangrove yang berada di tepi pantai dan muara sungai itu dihuni ribuan jenis burung bangau dengan 11 spesies.

Selain itu, para pengunjung juga dimanja dengan panorama hutan mangrove dan burung blekok yang berterbangan. Bahkan, para pengunjung bisa mengelilingi hutan mangrove dengan melewati jembatan kayu di tepi hutan mangrove hingga muara sungai. Pengunjung juga bisa melihat hamparan hutan mangrove dari atas menara.

Para pengunjung bisa menyewa perahu nelayan untuk mengelilingi Kampung Blekok dan dapat sekaligus berfoto dengan pemandangan Dermaga Panarukan yang membentang ke tengah laut.

Baca juga: Eks Lokalisasi Burnik Situbondo, Disulap Jadi Jogging Track dan Wisata Kuliner

"Di Kampung Blekok juga sudah dilengkapi kafe dan spot foto, serta tempat penangkaran 11 jenis burung bangau," ujarnya.

Sementara Ama, salah seorang guru SD di Panti Lentera Situbondo mengaku senang menemani para siswa mengikuti festival kolase, sehingga momen tersebut dimanfaat untuk menikmati hamparan hijau pohon mangrove di wisata Kampung Blekok, sembari melihat burung blekok yang berterbangan.

"Selain menemani anak-anak yang ikut lomba festival kolase, usai lomba saya mengajak mereka menjelajah hutan mangrove saat liburan sekolah. Ini tempat wisata luar biasa dan mengedukasi," tutur Ama.

Editor : Narendra Bakrie



Berita Terkait