Selamat datang di mili.id - Platform Berita Terpercaya untuk Anda. Dapatkan informasi terkini dari berbagai kategori, mulai dari berita nasional hingga internasional, hanya di mili.id.

Kasus Tewasnya Pemain Band, Vasa Hotel Surabaya Sebut Sudah Ada Titik Terang

Kasus Tewasnya Pemain Band, Vasa Hotel Surabaya Sebut Sudah Ada Titik Terang © mili.id

Salah satu jenazah korban dalam kasus pemain band tewas usai tenggak miras di bar Vasa Hotel Surabaya (Foto: Wendy/mili.id)

Surabaya - Misteri tewasnya dua pemain band dan satu orang lainnya usai perform di Cruz Lounge Bar Vasa Hotel Surabaya pelan-pelan mulai terkuak.

Tiga korban tewas adalah dua pemain band bernama William Adolf Refly sebagai drummer dan Reza Ghulam Achmad sebagai pemain saxophone. Kemudian Indro, yang merupakan bos sound system yang biasa dipakai Band Ogie and Friends tersebut saat tampil.

Baca juga: Pecahkan Rekor MURI, Mahasiswa Mobilitas Akademik Unesa Hasilkan 9.270 Karya Inovasi

Sedangkan MI, vokalis band, masih berjuang di Rumah Sakit Gotong Royong Surabaya.

Hasil penyelidikan polisi, Indro dan para personel band membeli minuman keras (miras) secara under table ke bartender atau tanpa melalui kasir bar.

Sementara Asisten Direktur Marcomm Vasa Hotel Surabaya, Mega Tarina mengatakan, sejak Senin (25/12/2023), pihaknya masih melakukan investigasi secara internal. Saat ditanya mengenai hasil investigasi tersebut, dia mengaku masih menunggu hasil kepolisian.

"Kami masih belum bisa mengeluarkan statement, karena masih menunggu juga dari pihak kepolisian," ujar Mega kepada mili.id, Rabu (27/12/2023).

Namun Mega meyakini, bahwa dalam waktu dekat kasus ini akan segera menemukan titik terang.

"Kemungkinan hari ini ada titik terang. Nanti saya update lagi ya," tambahnya melalui pesan singkat.

Namun, ketika ditanya apakah titik terang yang dimaksud terkait terungkapnya penyebab kematian tiga orang tersebut, hingga kini Mega belum merespon.

Baca juga: Inpres Efisiensi Anggaran, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi: Kami Sudah Terapkan 2024

Sebelumnya, Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya AKBP Hendro Sukmono mengatakan, ada 9 orang yang menenggak miras tersebut.

"Iya under table (tanpa melalui kasir) ke bartender. Harganya Rp200 ribu per karafe (teko kaca)," ungkap Hendro di Kamar Mayat RSU dr. Soetomo, Selasa (26/12/2023).

Sementara rekan Indro yang mengaku bernama Miftah mengatakan, bahwa Indro ke bar itu karena hendak menggelar pertemuan dengan band.

"Mas Indro sebagai pemilik sound mau technical meeting di sana bersama teman-teman band," jelas Miftah, Selasa (26/12/2023) malam.

Pada malam pergantian tahun nanti, rencananya peralatan sound system milik Indro akan disewa pihak Band Ogie and Friends, yang akan perform di Cruz Lounge Bar.

Baca juga: Kebakaran Rumah Kosong hingga Api Merembet ke Bangunan Lain

Saat meeting tersebut, Indro menjamu personel Ogie and Friends dengan membelikan miras. Selayaknya pengunjung, mereka membayar minuman tersebut.

"Saya gak tahu ya siapa yang campur. Yang jelas sudah ada di meja, yang diminum sampai 9 pitcher (karafe)," ungkap Miftah.

Miftah mengaku sempat menenggak miras dalam karafe tersebut. Ia merasakan keanehan, ketika karafe ketiga dihidangkan. Rasanya berbeda dari karafe pertama dan kedua.

"Pas saya minum rasanya gak enak, beda kayak yang pertama dan kedua. Saya langsung lari ke kamar mandi, saya muntahin mas," tegasnya.

Editor : Narendra Bakrie



Berita Terkait