Jember - Seorang pemotor bernama Makmur Sukardi (55) warga Dusun Krajan, Desa Batu Urip RT 08 RW 05 Kecamatan Sumberbaru, Kabupaten Jember tewas setelah tertabrak kereta api Pandalungan di pelintasan tanpa palang pintu.
Korban yang mengendarai motor Honda Supra terpental sejauh kurang lebih 10 meter dan sepeda motor yang dikendarai rusak parah.
Baca juga: Honda Jazz Ugal-ugalan Picu Tabrakan Beruntun di Situbondo
"Sebelum kecelakaan ada orang yang tahu dan teriak kalau ada kereta api. Tapi korban itu langsung gas aja, dan karena kereta sudah dekat. Gak nutut ketabrak itu, sempat terlempar tadi lumayan jauh. Sekitar 10 meteran," kata salah satu warga Sukirman, Rabu (27/12/2023).
Sukirman menambahkan, korban akan pulang ke rumah setelah dari sawah. Saat melintas di pelintasan korban tidak konsentrasi dan tidak mendengar klakson yang dilakukan oleh kereta api.
"Kalau tadi kata warga yang melihat, korban itu tidak lihat-lihat atau tolah toleh dulu. Langsung gas saja. Padahal kereta sudah membunyikan bel dan keras suaranya," ujarnya.
Terpisah terkait kejadian kecelakaan tersebut, Manager Hukum dan Humas KAI Daop 9 Jember Cahyo Widiantoro mengatakan akibat dari kejadian kecelakaan itu Kereta Api Pandalungan sempat berhenti kurang lebih sembilan menit.
Masinis dan petugas kereta yang berangkat dari Stasiun Gambir, Jakarta menuju Stasiun Jember itu. Sempat berhenti sejenak, untuk mengecek kondisi badan kereta.
Baca juga: Lima Mobil Terlibat Kecelakaan Karambol di Tol Gunungsari Surabaya
"Kronologis kejadian berdasarkan informasi dari masinis, bahwa pada saat KA Pandalungan relasi Gambir - Jember melintas di km 160+5/6 antara Stasiun Jatiroto - Tanggul. Ada kendaraan bermotor yang akan melintas di perlintasan sebidang tak terjaga," ungkap Cahyo saat dikonfirmasi di Stasiun Jember.
"Namun pada saat melihat ada kereta api yang mendekat, kendaraan bermotor tersebut berhenti namun posisinya terlalu dekat dengan rel, masinis sudah membunyikan suling (klakson) lokomotif berkali kali, namun pengendara tersebut tidak merespon, sehingga insiden (kecelakaan) tersebut tidak terhindarkan," sambungnya.
Cahyo menjelaskan, setelah berhenti dan memeriksa rangkaian lokomotif, kereta api melanjutkan perjalanan menuju Jember,
Baca juga: Senam Ratusan Emak-emak Bareng Cabup 01 Jember Dibubarkan Kades Semboro
"Sehingga terjadi keterlambatan kereta api saat sampai di Stasiun Jember. Kereta api berhenti untuk melakukan pemeriksaan rangkaian. Setelah sarana lokomotif dan kereta dinyatakan aman, KA Pandalungan melanjutkan perjalanan menuju Jember," ujarnya.
Terkait kejadian tersebut, lanjut Cahyo, jenazah korban dibantu warga dan sejumlah anggota polisi untuk dibawa ke Puskesmas Tanggul.
"Untuk selanjutnya akan ditangani oleh anggota polisi. Kondisi kereta api tidak ada apa-apa dan dapat melanjutkan perjalanan ke Stasiun Jember. Dari kejadian ini, kami mengajak masyarakat untuk lebih tertib saat berada di perlintasan sebidang, patuhi rambu-rambu yang tersedia di lokasi, seperti rambu "STOP" yang berarti pengendara harus berhenti terlebih dahulu sebelum melewati perlintasan sebidang. Waspada dan memberikan kesempatan kepada kereta api yang melintas demi keselamatan bersama," pungkasnya.
Editor : Achmad S