Penampakan damkar usai mengevakuasi sarang tawon ndas di Dusun/Desa Pohkecik, Kecamatan Dlanggu. (istimewa)
Mojokerto - Evakuasi sarang tawon ndas atau bahasa ilmiah vespa affinis di Dusun/Desa Pohkecik, Kecamatan Dlanggu, Kabupaten Mojokerto berlangsung dramatis, Selasa (2/1/2024).
Kapolsek Dlanggu Iptu MK Umam membenarkan peristiwa ini, dan untuk mengevakuasi sarang berdiameter 60 sentimeter tersebut pihaknya melakukan koordinasi dengan dinas pemadam kebakaran (damkar).
Baca juga: Wanita Muda Tewas Tertabrak Kereta di Mojokerto, Diduga Bunuh Diri
Anggota damkar yang mengenakan pakaian safety terlihat perlahan-lahan menuangkan BBM jenis pertalite ke dalam sarang tawon. Agar sarang yang diperkirakan berusia 5 bulan tersebut bisa dievakuasi dengan aman.
"Kita dapat laporan tadi pagi ada kambing mati dua, langsung cek lokasi dan berkoordinasi dengan damkar. Walau evakuasi sempat kesulitan karena ukuran sarang terlampau besar, tapi berhasil diamankan kurang lebih 20 menitan tadi," terang Umam.
Sedangkan empat ekor kambing Jawa yang mati disengat tawon ndas akhirnya dikuburkan sang pemilik. Joni Agustin si pemilik mengaku kaget dan pasrah karena kambing yang sudah dirawatnya sejak 2 tahun setengah itu mati tersengat tawon ndas. Pria berusia 55 tahun ini harus merugi sekitar Rp 9 juta.
Dijelaskan Joni bila dua indukan betina mati sejak Senin (1/1/2024) malam sekitar pukul 22.00 WIB setelah berhasil dievakuasi dan diobati.
Baca juga: Usai Gagalkan Penyeludupan Uang Palsu Tahanan Baru, Lapas Mojokerto Perketat Keamanan
Sedangkan dua anakan kambing yang tersengat ratusan tawon ndas akhirnya mati keesokan harinya sekitar pukul 09.00 WIB di dalam kandang, Selasa (2/1/2024). Kini empat hewan ternak itu di kuburkan tak jauh dari kandangnya.
"Kaget pasti, sedih juga. Kambing saya mati semua. Tapi mau bagaimana lagi, ini saya semua," ucapnya sembari menunjukkan lokasi dikuburnya 4 ekor kambing.
Ia tak menyangka, jika tawon yang memiliki sengatan mematikan ini bersarang cukup besar di lahan tempat biasanya kambing digembalakan.
Baca juga: Satgas Pangan Sidak Pasar Tanjung Pastikan Harga di Mojokerto Stabil Jelang Ramadan
Bahkan, dua hari sebelumnya ada dua warga yang mengaku jika disengat tawon setelah mengambil bambu untuk pemakaman.
"Dua hari lalu ada yang ambil bambu untuk pemakaman, kabarnya ya disengat. Tapi gak tau kalau sarangnya sebesar itu di atas tanah," ujar pria yang juga Ketua RT 02/RW 02 ini.
Editor : Aris S