Selamat datang di mili.id - platform berita terpercaya untuk Anda. Dapatkan informasi terkini dari berbagai kategori, mulai berita nasional hingga internasional.

7 Wisatawan Surabaya Diburu Usai Kamping di Pantai Ngliyep Malang, Ini Perkaranya

7 Wisatawan Surabaya Diburu Usai Kamping di Pantai Ngliyep Malang, Ini Perkaranya © mili.id

Pantai Ngliyep Malang (Foto: Wikipedia)

Malang - Jasa Yasa Malang memburu 7 orang wisatawan asal Surabaya karena diduga tidak melunasi pembayaran paket kamping dan mencuri power bank untuk lampu hias tenda.

Kepala Unit Pantai Ngliyep, Wijang Erlangga membenarkan informasi tersebut. Katanya, peristiwa terjadi saat 7 orang itu menyewa paket kamping untuk merayakan malam Tahun Baru 2024 lalu.

Baca juga: Polisi Amankan 15 Pebalap Liar dan Motor di Malang

"Ya benar, kami tengah memburu mereka. Jadi mereka booking paket kamping dengan harga Rp1 juta dengan ragam fasilitas dan konsumsi, tapi masih dibayar Rp425 ribu," ungkap Wijang, Rabu (3/1/2024).

Wijang membeberkan, rombongan tersebut datang pada Minggu, 31 Desember 2023 dan harus check out pada Senin, 1 Januari 2024. Namun saat check out, mereka tidak melapor ke petugas.

"Waktu dicek, ternyata sudah tidak ada. Bahkan satu peralatan hilang, yaitu power bank untuk lampu hias. Ketika dihubungi ke nomor pemesan, malah nomor kami diblokir," terangnya.

Baca juga: Arumi Dorong PKK Kota Malang Jadi Penggerak Inovasi Sosial dan Pemberdayaan Keluarga

Unit Pantai Ngliyep sudah berkoordinasi dengan Polsek Donomulyo untuk berusaha mencari rombongan wisatawan yang tidak bertanggungjawab tersebut.

"Jujur saja kami masih menunggu itikad baik. Namun hingga kemarin, belum ada tanda-tanda salah satu dari pelaku merespon atau menghubungi," tuturnya.

Baca juga: RSUD Ngantang Diresmikan Wabup Jatim Emil, Tingkatkan Layanan Kesehatan Masyarakat

Wijang menyebut, upaya itu dilakukan, karena pihaknya mengalami kerugian materiil dan non materiil, lantaran banyak vendor yang menitipkan barang rental ke pengelola.

"Kan peralatan tidak semua milik kami. Akibat perbuatan rombongan tak bertanggungjawab itu, kami kehilangan kepercayaan dari vendor. Mereka merasa keamanannya kurang ketat," pungkasnya.

Editor : Narendra Bakrie



Berita Terkait