Selamat datang di mili.id - platform berita terpercaya untuk Anda. Dapatkan informasi terkini dari berbagai kategori, mulai berita nasional hingga internasional.

Siswa SMAN 1 Situbondo Demo Tuntut Kepala Sekolah Mundur

Siswa SMAN 1 Situbondo Demo Tuntut Kepala Sekolah Mundur © mili.id

Demo ribuan Siswa SMAN 1 Situbondo. (Ist for Mili.id)

Situbondo - Ribuan Siswa SMAN 1 Situbondo menggelar demo menuntut Marta Mila Sughesti mundur dari jabatannya sebagai Kepala Sekolah (Kepsek) lantaran dinilai otoriter.

Selain menggunakan payung sebagai simbol para siswa mulai kepanasan, dengan penebangan sejumlah pohon di area sekolah, para siswa juga menulis menggunakan selembar kertas.

Baca juga: Gubernur Jatim Khofifah Pantau Mudik Gratis di Pelabuhan Jangkar Situbondo

Bahkan, para siswa juga menempelkan kertas di beberapa kaca jendela di ruang kelasnya dengan tulisan minta kepsek mundur.

"Ini lakukan karena kebijakan kasek (kepsek) yang merugikan SMAN 1 Situbondo. Saat ini, kami satu suara untuk meminta kasek turun dari jabatannya. Selain merugikan para siswa SMASA, namun para guru mengaku diintimidasi," kata Bagus Riski Mahardika, salah satu  kelas XI, Kamis (4/1/2024).

Menurut dia, para siswa bergerak untuk menyuarakan para guru yang merasa  dintimidasi, dengan harapan kedepannya lebih baik dan tidak perlu merubah banyak kultur karena SMAN 1 Situbondo memilik banyak prestasi.

Baca juga: Laga Moldova vs Norwegia hingga Gadis Garut Dipaksa jadi PSK

"Salah satu contoh kegiatan malam seperti ekstra yang kita hanya bisa istirahat 4 jam saja, mulai jam satu ada ekstra jam lima ada lagi. Itulah yang membedakan SMASA dengan sekolah lainnya. Bu Marta juga ekstra marching band yang ditiadakan. Padahal marching band merupakan icon SMASA," bebernya.

Sementara itu, Kepala Sekolah SMAN 1 Situbondo Marta Mila Sughesti mengatakan, dirinya sengaja mengumpulkan para siswa sebagai wujud demokrasi untuk memberikan kesempatan bicara karena bagaimanapun mereka merupakan anak didiknya

"Untuk masalah azan ada jadwalnya. Jadi tidak ada larangan untuk adzan," katanya.

Baca juga: Dipekerjakan Jadi PSK di Eks Lokalisasi GS Situbondo, Gadis Garut Kabur Lapor Polisi

Marta Mila menjelaskan tentang kegiatan marching band pada malam itu dilakukan lantaran banyak wali murid yang tidak setuju.

"Alasan kami menjaga keselamatan siswa,  kedua menjaga capeknya anak anak,  karena pada pagi hari mereka harus belajar. Sedangkan penebangan pohon juga untuk keselamatan siswa," pungkasnya.

Editor : Achmad S



Berita Terkait