Surabaya - Menjelang Pemilu 2024 pada Febuari mendatang, ribuan warga Pogot Jaya Takal, Surabaya mengikuti selawat dan doa bersama untuk ciptakan pemilu damai bagi umat, Sabtu (6/1/2024) malam.
Kegiatan tersebut digelar oleh tokoh masyarakat setempat, H Baikuni sebagai wujud agar pelaksanaan pemilu tahun ini berjalan damai.
Baca juga: HGB 656 Hektare di Laut Sidoarjo Itu Milik Dua Perusahaan, Terbagi 3 Sertifikat
Selawat dan doa bersama yang turut mengundang politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Jawa Timur, Frangky Chandra ini sebagai sarana untuk mencegah terjadinya polarisasi dan terkotak-kotak antar sesama masyarakat karena berbeda pilihan.
Ribuan warga Pogot Jaya Surabaya menggelar selawat dan doa bersama untuk Pemilu damai. (foto: Zain Ahmad/mili.id).
"Memang sengaja di tempat seperti ini (Perkampungan padat penduduk). Tapi alhamdulilah, warga begitu antusias mengikuti," kata Baikuni.
Melalui selawat dan doa bersama ini menurut Baikuni sekaligus menjadi edukasi melalui jalur religi bahwa perbedaan dalam pilihan adalah hal wajar.
"Tujuannya memang itu. Supaya warga betul-betul tahu, dan tidak terpecah belah," jelasnya.
Sementara Frangky Chandra mengaku undangan tersebut adalah sebuah kehormatan tersendiri. Terlebih masyarakat Surabaya menjunjung tinggi pluralisme dan kebersamaan.
Baca juga: Lokasi SIM Cak Bhabin dan Simling 22 Januari 2025 di Surabaya
"Hal ini sekaligus untuk mendinginkan suasana politik dikalangan masyarakat yang mulai menghangat," ungkapnya.
Selain itu salawat dan doa bersama dilakukan agar masyarakat juga tidak termakan informasi hoaks yang dapat menimbulkan gesekan.
"Dengan doa bersama masyarakat bisa menerima informasi yang tidak simpang siur," kata politisi berlatar belakang kontraktor desain dan interior itu.
Selain bersama mendoakan keselamatan dan kelancaran di tahun politik dalam negeri, doa bersama juga juga sebagai solidaritas sesama manusia yang terjadi di Palestina.
Baca juga: Sopir Mabuk Penyebab Tewasnya Pasutri Surabaya Diadili
Dalam kesempatan itu, Frangky juga memohon maaf jika kegiatan doa bersama yang digelar menimbulkan kemacetan bagi pengendara yang biasa melintas.
"Kami memohon maaf kalau terjadi kemacetan. Semoga niat tulus dan kebaikan ini bisa dimaklumi," tutur anggota legislatif DPRD Provinsi daerah Pemilihan Jatim-1 (Surabaya) ini.
Lantunan salawat dan doa bersama yang diselenggarakan ini dipimpin oleh Habib Ibrahim Lutfi Bin Ahmad Al-Attas, Habib Ahmad Bin Yunus Al-Muhdor serta didampingi Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Madura, KH Muid Khozin dan tokoh ulama Kenjeran KH Baiquni.
Editor : Aris S