Bondowoso - Puluhan siswa SDN Dawuhan, Kecamatan Tenggarang, Kabupaten Bondowoso nyaris setahun belajar di tempat darurat yakni musala dan perpustakaan.
Hal ini dikarenakan bangunan kelas yang seharusnya ditempati belajar mengajar, tidak layak digunakan.
Baca juga: Prakiraan Cuaca 22 Januari 2025, 17 Wilayah Indonesia Waspadai Hujan Sangat Lebat
Kegiatan belajar mengajar (KBM) pun dilakukan di tempat darurat sejak Maret 2023 lalu.
Pantauan Mili.id di lokasi, sekitar 50 siswa terdampak dan harus belajar di tempat yang tidak semestinya.
Muhammad Nasikin, seorang guru sekaligus bendahara SDN Dawuhan menjelaskan, pihaknya mengosongkan 3 kelas sejak Maret 2023 lalu.
Kegiatan belajar mengajar siswa SDN Dawuhan Bondowoso di perpustakaan akibat bangunan kelas tak layak. (Deni AW/Mili.id)
"Sejak Maret 2023 itu bangunan sudah melengkung. Karena khawatir, kami mengevakuasi anak-anak belajar di tempat lain. Khusus kelas 1, 2 dan 3," sebut Nasikin kepada Mili, Senin (8/1/2024).
Sebenarnya di sebuah deretan bangunan terdapat 4 ruangan yakni kelas 1-3 dan ruang guru.
"Untuk ruang guru awalnya kami nilai masih lebih aman ditempati. Sedangkan 3 kelas sengaja kami kosongkan takut terjadi hal yang tidak diinginkan," ulasnya.
Baca juga: Prakiraan Cuaca 19 Januari 2025, 6 Wilayah Indonesia Waspadai Angin Kencang
Ia menyebut, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bondowoso menjanjikan pembangunan ruang kelas pada Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (P-APBD) tahun 2023 lalu.
"Awalnya dijanjikan dibangun November 2023 lalu, tapi ternyata ada perubahan sehingga dianggarkan tahun 2024 ini," bebernya.
Namun nahas. Sebelum pembangunan dilaksanakan, 4 bangunan tersebut ambruk saat diterpa hujan lebat disertai angin kencang pada 25 Desember 2023 sore lalu.
"Waktu itu hujan deras sekitar 16.30 WIB. Beruntung saat libur dan sore hari, jadi tidak sampai ada korban jiwa," kata Nasikin.
Ia berharap Pemkab Bondowoso segera merealisasikan pembangunan ruang kelas di SDN Dawuhan.
Baca juga: Prakiraan Cuaca 18 Januari 2025, Surabaya Hujan Deras di Sore Hari
"Kalau bisa bulan depan dibangun, pak. Kasihan anak-anak. Belajarnya tidak tenang dan aman," harapnya.
Fira Rara Soeprapto, siswa kelas II SDN Dawuhan senada dengan gurunya.
"Sudah lama belajar di mushola. Di sini tidak nyaman. Lebih nyaman kalau belajar di kelas," ungkapnya dengan polosnya.
Rara tidak sendiri. Dia bersama puluhan teman lainnya yang senasib. Menanti bangunan kelas baru di tahun 2024 ini.
Editor : Aris S