Kisah Sukses Sekuriti di Kota Probolinggo Beternak Ayam Serama

Kisah Sukses Sekuriti di Kota Probolinggo Beternak Ayam Serama © mili.id

Dwiki menunjukkan ayam serama yang diternaknya (Foto :Fades/mili.id)

Probolinggo - Berkat ketekunannya menjalankan ternak ayam serama, seorang sekuriti di Kota Probolinggo kini bisa mengangkat ekonomi keluarga.

Sekuriti bernama Dwiki Maulana (25), warga Jalan Mastrip, Kelurahan/Kecamatan Kanigaran, Kota Probolinggo itu menggeluti bisnis ayam serama sejak dua tahun terakhir.

Baca juga: Komplotan Begal Motor Bersajam di Pasuruan-Probolinggo Dibekuk

Ayam serama dikenal dengan ayam sombong dengan tubuh mungil dan dada membusung. Bila sudah dewasa, dadanya makin membusung. Hal itulah yang membuatnya tampak angkuh, tapi mendongkrak harga jualnya.

Perjalanan bisnis ini, berawal saat Dwiki memiliki sepasang ayam serama ras Malaysia pada dua tahun lalu. Setelah mempelajari cara merawat dan mengembangbiakkan melalui media sosial, sekarang dia sudah memiliki 50 pasang ekor.

Dwiki memilih ternak ayam serama karena untuk perawatannya tidak terlalu rumit seperti ayam pada umumnya. Hanya dengan pakan berkualitas serta kandang yang harus terkena sinar matahari, itu sudah cukup.

Baca juga: Dana Kampanye Dua Paslon Peserta Pilbup Probolinggo 2024, Belum Ada Sumbangan

"Selain pakan berkualitas dan kandangnya harus terkena sinar matahari, biasanya saya mandikan tiga kali dalam satu minggu. Untuk kandangnya sendiri, kebetulan di samping rumah ada lahan yang tidak terlalu lebar saya jadikan kandang," papar Dwiki di rumahnya, Senin (8/1/2024).

Keuntungan lain yang bisa diperoleh dari ayam serama, lanjut Dwiki, adalah dari telurnya. Ayam serama sekali bertelur mampu menghasilkan 14 butir. Sehingga hanya berbekal sepasang ayam, bisa menghasilkan banyak anakan, bahkan dari telur itu 80 persen bisa jadi anakan.

"Angka telur jadi anakan itu 80 persen dan kadang sisanya itu rusak. Harga anakan saja jika di umur dua bulan biasanya dijual Rp100 sampai 250 ribu per ekor. Kalau usia tiga bulan lebih mahal lagi, berada di harga Rp300 sampai 400 ribu per ekor," beber dia.

Baca juga: 4 Kereta Api di Jember Terlambat Imbas Insiden KA Pandalungan Vs Truk

Dwiki mengaku bila ayam-ayamnya sudah siap diikutsertakan dalam kontes, maka harga jual per ekornya bisa mencapai Rp500 ribu. Hal ini, kata dia, kemudian membuatnya bisa memiliki penghasilan tambahan yang cukup untuk kebutuhan sehari-hari keluarganya.

"Alhamdulillah, selain penghasilan dari sekuriti, juga bisa dapat penghasilan dari penjualan ayam serama ini. Penjualannya selain bisa datang ke rumah, kami sudah jual melalui website online kami," pungkas ayah satu anak tersebut.

Editor : Narendra Bakrie



Berita Terkait