Kegiatan belajar mengajar siswa SDN Dawuhan Bondowoso di perpustakaan akibat bangunan kelas tak layak. (Deni AW/Mili.id)
Bondowoso - Puluhan siswa SDN Dawuhan, Kecamatan Tenggarang, Kabupaten Bondowoso yang sudah 8 bulan belajar di tempat darurat yakni musala dan perpustakaan dipastikan akan lebih lama lagi.
Sebab Pemkab Bondowoso disebut tidak menganggarkan pembangunan gedung SDN Dawuhan di APBD tahun 2024.
Baca juga: Polisi Pastikan Seluruh Pendaki Telah Turun Pasca Erupsi Gunung Raung
Hal ini disampaikan oleh Ketua Komisi IV DPRD Bondowoso, Kukuh Rahardjo kepada Mili.id, Senin (8/1/2024).
Komisi IV memiliki beberapa mitra kerja. Salah satunya Dinas Pendidikan Kabupaten Bondowoso.
"Sepertinya di awal tahun 2024 tidak bisa direalisasikan karena tidak dianggarkan di APBD. Yang paling memungkinkan di PAK 2024 nanti," ungkapnya melalui sambungan telepon.
Jika melihat perhitungan, program PAK atau P-APBD baru bisa direalisasikan paling cepat pada Oktober atau harus menunggu 9 bulan lagi.
"Iya. Kemungkinan masih harus menunggu selama itu lagi," kata Kukuh.
Rombongan Komisi IV DPRD mengunjungi SDN Dawuhan bersama PJ Bupati, PJ Sekda dan jajaran Dinas Pendidikan pada Senin (8/1/2024) siang.
"Awalnya kami mengira para siswa belajar di musala dan perpus karena ruang kelas ambruk desember 2023, ternyata sejak Maret tahun lalu. Sudah sangat lama," tuturnya.
Menurutnya, Pemkab Bondowoso harus mengusahakan solusi kongkret agar tidak sampai menunggu PAK 2024 untuk membangun ruang kelas baru.
Baca juga: Gunung Raung Erupsi, Ini Wilayah di Bondowoso yang Terdampak
"Semoga ada kebijakan dari Pemkab untuk segera menyelesaikan masalah ini secepatnya," harap legislator Partai Golkar tersebut.
Diberitakan sebelumnya, sekitar 50 siswa SDN Dawuhan, Kecamatan Tenggarang terpaksa belajar di musala dan ruang perpustakaan sekolah mulai Maret 2023 atau sejak 8 bulan lalu.
"Sejak Maret 2023 itu bangunan sudah melengkung. Karena khawatir, kami mengevakuasi anak-anak belajar di tempat lain. Khusus kelas 1, 2 dan 3," sebut Muhammad Nasikin, seorang guru sekaligus bendahara SDN Dawuhan kepada Mili, Senin (8/1/2024).
Sebenarnya di sebuah deretan bangunan terdapat 4 ruangan yakni kelas 1-3 dan ruang guru.
"Untuk ruang guru awalnya kami nilai masih lebih aman ditempati. Sedangkan 3 kelas sengaja kami kosongkan takut terjadi hal yang tidak diinginkan," ulasnya.
Baca juga: Hampir 1 Tahun Gunung Raung Berstatus Waspada, Ini Larangan Bagi Pendaki
Ia menyebut, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bondowoso menjanjikan pembangunan ruang kelas pada Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (P-APBD) tahun 2023 lalu.
"Awalnya dijanjikan dibangun November 2023 lalu, tapi ternyata ada perubahan sehingga katanya dianggarkan tahun 2024 ini," bebernya.
Namun nahas, sebelum renovasi dilaksanakan, 4 bangunan tersebut ambruk usai diterpa hujan lebat disertai angin kencang pada 25 Desember 2023 sore lalu.
"Waktu itu hujan deras sekitar 16.30 WIB. Beruntung saat libur dan sore hari, jadi tidak sampai ada korban jiwa," kata Nasikin.
Editor : Aris S