Target PAD Surabaya 2024 Melejit, Eri Cahyadi: Jika Tidak Kepala Dishub Dicopot

Target PAD Surabaya 2024 Melejit, Eri Cahyadi: Jika Tidak Kepala Dishub Dicopot © mili.id

Petugas meninjau alat tapping pembayaran parkir. (Pemkot Surabaya for Mili.id)

Surabaya - Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menargetkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Pemkot Surabaya 2024 meningkat. Salah satunya bersumber dari retribusi parkir.

Menyusul target tersebut, Eri mengungkapkan, telah membuat kontrak kinerja bersama Dinas Perhubungan (Dishub) Surabaya, dengan skema penarikan kantung parkir secara QRIS (online).

Baca juga: Konjen Tiongkok di Surabaya dan Unesa Serah Terima Donasi Buku

"Nanti, mulai per Februari sudah tidak ada lagi parkir manual. Karena kontrak kinerjanya Dishub, sosialisasi sudah Desember kemarin," kata Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi, Senin (8/1/2024).

Eri menjelaskan, penarikan tarif parkir ini nanti akan digunakan dua opsi sekaligus. Yaitu sistem pembayaran manual tunai/online QRIS.

Menurutnya, hal itu bertujuan untuk mencegah kebocoran di PAD, yang salah satunya bersumber dari retribusi parkir Kota Surabaya.

"Semua tempat yang menghasilkan PAD tidak ada lagi pakai manual. Berjumlah ribuan kantong parkir diterapkan, ada kontrak kinerja Kepala Dishub," rincinya.

Sehingga, menurut Eri, peraturan terbaru akan dikoordinasikan kepada petugas parkir. Supaya berjalan sesuai komitmen, dan sesuai yang diharapkan.

"Hasilnya, menghitung dari jumlah persentase pendapatan dibagi dengan Dishub dan juru parkir. Jumlah jukir dapat 40 persen itu masuk ke jukirnya, dan ke pemerintah 60 persen lebih adil," terangnya.

Baca juga: Tim Pemenangan Paslon Er-Ji All Out Lawan Kotak Kosong di Pilwali Surabaya

Sedangkan, sementara sistem berjalan pihak Pemkot Surabaya juga meminta Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) untuk melakukan pemeriksaan PAD.

Salah satu rekomendasi teknis, lanjut Eri, nanti seperti di rumah makan atau restoran harus ada alat tapping pembayaran parkir, tidak ada manual.

"Jadi ini bisa dilihat berapa jumlah kendaraan parkir. Dari situ, jumlah uang yang masuk bisa diketahui," lanjutnya.

Sehingga Eri menegaskan, ke depan tidak ada lagi oknum dari petugas Dishub bermain main dengan pemasukan retribusi parkir.

Baca juga: Pangdam V/Brawijaya Pantau Pelaksanaan Garjas Pamen Jajaran

"Kalau selama ini Jukir mengatakan bahwa petuas Dishub kebanyakan bermain. Maka dengan QRIS ini insya Allah akan memberikan kepastian dengan parkir berlangganan antara Jukir dengan teman-teman Dishub," kata dia.

Selain itu, Pemkot Surabaya meminta supaya Dishub mengawasi jalannya aturan baru, mencegah adanya juru parkir liar atau tarifnya yang di atas ketentun. Apabila masih terdapat, maka akan di ambil keputusan sesuai kontrak kinerja.

"Kalau tidak bisa diterapkan, maka Kepala Dishubnya yang dicopot," tegas Eri Cahyadi.

Editor : Achmad S



Berita Terkait