Saiful, putra dari salah satu korban kartu tani yang meninggal dunia usai keluar dari ruang SPKT Polres Probolinggo. (Fades/Mili.id)
Probolinggo - Saiful (40) salah satu anak dari korban program kartu tani membeberkan modus oknum kepala desa terhadap ayahnya.
Warga Dusun Timbangan, RT 009 RW 003, Desa Banyuanyar Tengah, Kecamatan Banyuanyar, Kabupaten Probolinggo itu mengadukan kasus pemalsuan dokumen itu ke pihak kepolisian pada Senin (1/11/2021) lalu.
Saiful mengatakan, ayahnya sempat didatangi oleh oknum kepala desa setempat ke rumahnya.
"Kalau waktu pas terlapor atau oknum kepala desa ini datang ke rumah saya. Tapi dulu sebelum ada pengaduan, memang pernah datang ke rumah menemui ayah saya yang sekarang sudah meninggal dunia," kata Saiful, Kamis (11/1/2024).
Saat di rumahnya, lanjut Saiful, oknum Kepala Desa berinisial ZI ini kemudian langsung meminta kartu tani milik bapaknya (Suradi). Selain itu, almarhum Suradi juga diminta tandatangan di kertas kosong tanpa memberitahu maksud dan tujuannya.
"Sampai di rumah, langsung minta kartu tani bapak saya dan minta tandatangannya juga. Setelah kartu tani diserahkan, bapak saya kemudian diberikan uang sebesar Rp 100 ribu yang katanya disuruh atau buat uang beli rokok," jelas Saiful.
Pengakuan tersebut, menurut Saiful, juga sudah dijelaskan kepada penyidik Unit Tipidter Satreskrim Polres Probolinggo saat Suradi dipanggil untuk dimintai keterangan pada Senin (22/11/2021) siang silam setelah adanya pengaduan ke SPKT Polres Probolinggo.
"Keterangan bapak saya didatangi ke rumah, diminta kartu tani, dan disuruh tandatangan sampai diberikan uang Rp 100 ribu untuk beli rokok itu sudah disampaikan kepada penyidik saat diperiksa dan sekarang bapak sudah meninggal dunia," pungkasnya.
Baca juga: Video Polisi Tembak Dua Begal hingga Ramalan Zodiak
Editor : Achmad S