Selamat datang di mili.id - platform berita terpercaya untuk Anda. Dapatkan informasi terkini dari berbagai kategori, mulai berita nasional hingga internasional.

Teriakan Omon-omon dalam Halaqoh Kebangsaan di Pasuruan Bikin Mahfud MD Tertawa

Teriakan Omon-omon dalam Halaqoh Kebangsaan di Pasuruan Bikin Mahfud MD Tertawa © mili.id

Mahfud MD berpidato dalam acara Halaqoh Kebangsaan di Ponpes Darut Tauhid Canga'an Kecamatan Bangil, Kabupaten Pasuruan (Foto: Moch Rois/mili.id)

Pasuruan - Teriakan omon-omon di sela acara Halaqoh Kebangsaan di Pondok Pesantren Darut Tauhid Canga'an Kecamatan Bangil, Kabupaten Pasuruan, membuat calon wakil presiden (cawapres) Mahfud MD tertawa.

Dalam pidatonya, cawapres nomor urut 03 itu mengajak masyarakat untuk memilih sosok pemimpin yang benar dalam Pilpres 2024.

Baca juga: 4 Wisata Religi di Bulan Ramadan, Dari Nuansa Timur Tengah hingga Tiongkok

Untuk memilih pemimpin yang benar, Mahfud MD meminta masyarakat melihat riwayat hidup para calon, bukan terpaku pada visi misi.

"Saudara jangan langsung percaya kepada visi misi dan pidato-pidato itu. Tau gak kalau visi dan pidato-pidato itu dibuatkan oleh tim sukses. Oleh sebab itu, kadangkala calonnya sendiri tidak ngerti, ini apa. Kok 23% apa? Kira-kira tidak buat sendiri. Oleh karena itu bagaimana cara memilih pemimpin? Lihat riwayat hidupnya," jelas Mahfud MD disambut gelak tawa ratusan pendukungnya yang hadir, Jumat (12/1/2024).

Jika mendapati calon yang berbicara akan membangun ekonomi kerakyatan dengan cara hidup sederhana, Mahfud MD kembali menegaskan untuk tidak langsung percaya.

"Kalian boleh percaya kalau orang itu hidupnya sederhana. Tapi kalau arlojinya saja Rp70 juta, sepatunya Rp36 juta, celananya Rp17 juta, kaos dalamnya Rp6 juta, tidak bisa dipercaya dia bisa memberikan contoh hidup sederhana," ungkapnya disambut tepuk tangan.

Dia juga menekankan masyarakat jangan mudah percaya dengan orang yang berbicara akan menegakkan hukum, kalau orang tersebut telah melanggar hukum. Juga calon yang berbicara penegakan demokrasi, tapi demokrasinya curang.

"Kalau ada yang bilang saya kalau jadi akan menegakkan hukum, lha Anda selama ini ndak menegakkan hukum, malah melanggar hukum, kok mau menegakkan hukum. Saya menegakkan demokrasi tapi demokrasinya curang. Tidak bisa," tambahnya.

Saking semangatnya, para peserta melemparkan celetukan "Gak Bahaya Ta". Juga ada yang meneriakkan kata omon-omon.

Baca juga: Polres Pasuruan Ungkap Kasus Peredaran Minyak Goreng Tanpa SNI

"Omon-omon," ucap salah satu peserta.

Banyaknya peserta yang berteriak, membuat Mahfud MD berhenti berbicara sejenak dan bertanya.

"Apa? Ubur-ubur? Oh omon-omon katanya," ucap Mahfud sambil tertawa.

Para peserta lain pun kembali melemparkan celetukan.

"Dikira kebun binatang pak kiai (Mahfud MD)," ucap peserta lain.

Baca juga: Pecah Ban, Pikap Bermuatan Buah Terguling di Tol Gempol-Pasuruan

Mendapati banyak celetukan dari peserta, Mahfud MD pun membalas.

"Omon-omon saja ya," ucap Mahfud MD disambut gelak tawa yang semakin kencang oleh peserta.

Setelah itu, Mahfud MD berbicara soal hak asasi manusia (HAM).

"Saya mau melindungi hak asasi manusia, tapi masa lalunya berlumuran penuh darah-darah, tidak bisa itu. Nah, makanya hati nurani yang harus keluar," tandasnya.

Editor : Narendra Bakrie



Berita Terkait