Selamat datang di mili.id - platform berita terpercaya untuk Anda. Dapatkan informasi terkini dari berbagai kategori, mulai berita nasional hingga internasional.

Nasi Sabur Khas Situbondo, Selain Nikmat juga Ramah di Dompet

Nasi Sabur Khas Situbondo, Selain Nikmat juga Ramah di Dompet © mili.id

Foto Nasi sabur.(Ist)

 

Situbondo - Jika mengunjungi Kabupaten Situbondo, rasanya kurang afdol bila tak mencicipi nasi sabur. Konon, menu legendaris ini sudah ada sejak zaman lampau, sajiannya pun tak pernah berubah. Selain itu, nasi sabur juga ramah di dompet.

Baca juga: Gubernur Jatim Khofifah Pantau Mudik Gratis di Pelabuhan Jangkar Situbondo

Nasi sabur adalah nasi yang ditaburi serundeng, dengan lauk daging sapi dan tahu yang dimasak menggunakan bumbu opor. Selain itu, nasi sabur yang juga dikenal dengan nama nasi ringgit ini, juga disajikan dengan menggunakan sambel lombok dan garam.

Meski menu nasi sabur atau nasi ringgit ini menunya sangat sederhana, namun warga sejumlah daerah di Jawa Timur, menjadi pelanggan kuliner khas Situbondo tersebut.

Sejak pada zaman dulu menu ini cukup familiar, begitu menyebut menu ini pasti masyarakat di Situbondo banyak yang sudah tahu. Khususnya masyarakat Situbondo belahan timur, di Kecamatan Asembagus, Banyuputih, dan Kecamatan Kota Situbondo.

"Selain rasanya lezat dan nikmat, namun nasi sabur atau nasi ringgit juga ramah di dompet, karena satu porsi harga hanya sebesar tiga belas ribu rupiah,” kata Suyanto (42), salah seorang sopir travel asal Banyuwangi, Minggu (14/1/2024).

Baca juga: Laga Moldova vs Norwegia hingga Gadis Garut Dipaksa jadi PSK

Menurut dia, dirinya merupakan salah satu penyuka nasi sabur, sehingga begitu mengantarkan penumpang, hampir dipastikan mampir ke Situbondo untuk menyantap makanan ini.

“Selain itu, sebagian penumpang yang saya antar, mereka juga ikut pesan nasi ringgit,” bebernya.

Sementara itu, Ririk (43), penjual nasi sabur atau nasi ringgit di Jalan Raya PB Sudirman, Kelurahan Patokan, mengatakan, dirinya menjual nasi sabur, karena meneruskan usaha dari orang tuanya.

Baca juga: Dipekerjakan Jadi PSK di Eks Lokalisasi GS Situbondo, Gadis Garut Kabur Lapor Polisi

“Saya menjual nasi sabur, karena meneruskan usaha dari orang tuanya,” kata Ririk.

Menurutnya, nasi sabur merupakan nasi yang ditaburi serundeng, karena sesuai dengan artinya, sabur adalah serundeng, dengan lauk daging sapi dan tahu yang dimasak menggunakan bumbu opor, dan penyajiannya diberi sambel lombok dan garam.

“Dikenal nasi ringgit, karena orang tua saya menjual nasi sabur di depan Toko Ringgit di Desa/Kecamatan Asembagus, Situbondo,” pungkasnya.

Editor : Aris S



Berita Terkait