Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan (Foto: Tangkapan layar video YouTube KPU RI)
Surabaya - Koalisi partai pengusung Ganjar-Mahfud MD dan Anies-Muhaimin berpeluang melebur jadi satu ketika Pilpres 2024 digelar dua putaran.
Pakar Politik dari Universitas Negeri Surabaya (Unesa) Moch. Mubarak mengatakan, skenario itu sudah terlihat saat debat ketiga yang diikuti tiga capres, yaitu Anies Baswedan, Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo.
Baca juga: 20 Januari 66 Tahun Lalu Rocky Gerung Lahir, Begini Kehidupan dan Kariernya
"Skenario dibangun mereka di dalam debat, maupun usai debat. Ini bisa menyusutkan suara Prabowo dan merugikan pihak Prabowo," ujar Mubarok, Senin (15/1/2024).
Mubarok juga membaca pergerakan dari dua paslon tersebut. Kemungkinan besar, kubu 'Gerak Cepat' dan 'Perubahan' ini tengah mewacanakan Pilpres 2024 digelar dua putaran.
"Kumpul antara kubu 01 dan 03 yang acap kali disebut-sebut itu, mungkin saling menyatukan presepsi. Agar pilpres tersebut tidak terjadi satu putaran," jelasnya.
Pakar Politi Unesa, Moch Mubarak
Baca juga: Warga Probilinggo Gagal Sebar Serangan Fajar Jelang Coblosoan
"Karena target prabowo itu kan satu putaran. Anies dan Ganjar tidak menginginkan satu putaran. Mereka berharap keinginan Prabowo satu putaran itu tidak terjadi," imbuh Mubarok.
Namun, Mubarok menyebut bahwa bersatunya koalisi Ganjar dan Anies, membutuhkan proses panjang.
"Bersatunya masih diperlukan pikiran panjang, perlu penyelarasan dua irisan ideologi pemikiran masing-masing partai pengusung, dan visi misi pasangan calon," papar Mubarok.
Baca juga: Bawaslu Mojokerto Pelototi Wilayah Utara Sungai Brantas Cegah Politik Uang
Namun demikian, Mubarok menyebut hal itu bukan tidak mungkin. Karena ketika target dua putaran pilpres terpenuhi, maka paslon 01 dan 03 akan melakukan pertemuan kembali.
"Kekuatan Prabowo masih belum terprediksi. Sementara kubu Anies dan Ganjar ini masih berusaha untuk dua putaran. Sehingga, sekarang berdua berusaha bersatu. Semakin kuat, serta ingin mengonter gerakan satu putaran," pungkas Mubarok.
Editor : Narendra Bakrie