Rani Gowes Sendirian dari Kota Mojokerto Menuju Bali Pakai Sepeda Ibunya

Rani Gowes Sendirian dari Kota Mojokerto Menuju Bali Pakai Sepeda Ibunya © mili.id

Penampakan sepeda milik ibu yang dipakai Rani gowes sendirian dari Kota Mojokerto menuju Bali (Foto: Dok. Rani for mili.id)

Mojokerto - Rani Cahyanti (23) memakai sepeda Polygon Sierra milik ibunya gowes sendirian dari Kota Mojokerto menuju Pulau Bali.

Soloride itu dilakukan Rani untuk membuktikan kepada netizen, meski dengan sepeda usang milik ibunya Supeni, dirinya mampu menaklukkan jarak tempuh 500 kilometer dalam tiga hari.

Baca juga: Baketrans Sosialisasi Kebijakan Strategis, Pertumbuhan Ekonomi Kota Mojokerto Capai 5,5 Persen

Baca juga: Cerita Rani, Gadis Kota Mojokerto yang Gowes Sendirian Menuju Pulau Bali

Selain itu, gadis dengan perawakan tinggi semampai tersebut, juga sedang mengikuti internasional challenge Rapha Festival 500 kilometer.

"Aku berangkat ini, soalnya juga mau buktikan ke netizen yang komentar kalau naik sepeda jarak jauh pasti bisa, orang sepedanya mendukung. Nah, aku mau buktikan, kalau pakai sepeda apapun bisa jarak jauh, asal mau dan komit," cerita Rani kepada mili.id, Senin (14/1/2024).

Rani pun tidak mempersiapkan sepeda berwarna biru itu secara istimewa. Ia hanya mengganti sadel sepeda ibunya yang telah usang, dan sekedar menambah lampu-lampu penerang untuk perjalanan malam hari.

Baca juga: Sensasi Memetik Melon Amanda, Langsung dari Kebunnya di Mojokerto

Dengan semangat dan keinginan yang tinggi, anak pasangan Tiran dan Supeni itu akhirnya berangkat dari rumahnya di Lingkungan Trenggilis, Kelurahan Blooto, Kecamatan Prajuritkulon, Kota Mojokerto menuju Bal.

"Jarak yang saya tempuh 500 kilometer lebih. Sekitar 41 jam lah," ujar Rani.

Mengenakan kaos berwarna putih dengan gambar karikatur identitas diri menjadi pilihan kostum perdana yang dikenakannya di hari pertama soloride. Yah, tentunya lengkap dengan topi dan sepatu khas pesepeda.

Baca juga: Kronologi Terjebaknya 2 Orang dalam Sumur di Mojokerto, 1 Tewas

Meski suasana sepi dan udara cukup dingin menyapa kulit, tidak menyurutkan kayuhan penjual sando keliling di Kota Mojokerto ini untuk melewati jalur-jalur terbilang ekstrem dan sepi di malam hari, mulai dari Pasuruan, Probolinggo, Situbondo, Banyuwangi, Gilimanuk, Negara, Tabanan, Denpasar.

"Berangkat 28, sampai ke titik akhir 30 Desember. Total jarak tempuh 500 kilometer. Selain mematahkan komentar netizen, aku juga ikut Rapha Festival 500 kilometer, deadline-nya emang dari tanggal 24 sampai 31 Desember," tandasnya.

Editor : Narendra Bakrie



Berita Terkait