Pasuruan - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyalurkan bantuan sosial (bansos) untuk penanggulangan kemiskinan ekstrem di Pasuruan.
Disalurkan juga bantuan top up asistensi sosial penyandang disabilitas (ASPD), serta tali asih kepada TKSK dan Tagana di Pendopo Nyawiji Ngesti Wenganing Gusti Pemkab Pasuruan.
Baca juga: Khofifah Targetkan Pasar Global untuk Durian Jawa Timur
Dalam sambutannya, Khofifah mengatakan bahwa kemiskinan ekstrem di Jawa Timur saat ini turun drastis. Pada Tahun 2020, angkanya berada di 4,4%. Dan per Maret 2023, telah turun drastis ke angka 3,58% atau menyisahkan 0,82%, setara 331.980 jiwa.
"Data September 2023 paling cepat keluar bulan Mei 2024. Kita sudah mendekati nol persen kemiskinan ekstrem," jelas Khofifah, Selasa (16/1/2024).
Agar angka kemiskinan ekstrem tersebut tidak kembali meningkat, Khofifah akan terus melakukan intervensi pemberian bansos, supaya warga yang telah ditarik keluar dari jurang kemiskinan ekstrem tidak kembali miskin.
Baca juga: Swasembada Pangan 2025, Polres Pasuruan Bersama Pemkab Tanam Jagung 2,5 Hektare
"Ada format-format yang kita siapkan untuk bisa menahan jangan sampai terjadi 'jamila', jadi miskin lagi, jadi miskin lagi," ungkapnya.
Khofifah pun mengapresiasi kota dan kabupaten di Jawa Timur yang telah menetapkan Universal Health Coverage (UHC) untuk jaminan kesehatan masyarakat miskin.
"Karena Jamila gandengannya Sadikin, sakit dikit miskin, sakit dikit miskin. Maka Universal Health Coverage (UHC) menjadi penting untuk disiapkan oleh masing-masing kabupaten kota," tegasnya.
Baca juga: HGB 656 Hektare di Laut Sidoarjo Itu Milik Dua Perusahaan, Terbagi 3 Sertifikat
Sementara Kepala Dinas Sosial Provinsi Jawa Timur, Restu Novi Widiani menambahkan, di Kabupaten Pasuruan terdapat 1.108 warga yang termasuk dalam kategori miskin ekstrem.
Pada hari ini, Pemprov Jatim menyalurkan bansos kepada semua keluarga penerima manfaat (KPM) tersebut sebesar Rp1,5 juta. Ia memastikan, mereka yang menerima bantuan adalah yang belum tersentuh bantuan apapun dari pemerintah.
"Mereka juga belum pernah menerima bantuan dari pemerintah daerah. Bantuan ini bersumber dari APBD Pemprov Jatim," tandas Restu.
Editor : Narendra Bakrie