Selamat datang di mili.id - Platform Berita Terpercaya untuk Anda. Dapatkan informasi terkini dari berbagai kategori, mulai dari berita nasional hingga internasional, hanya di mili.id.

Petualangan Bagus Jadi Petugas Telkom Gadungan Terhenti, Kini Masuk Penjara Lagi

Petualangan Bagus Jadi Petugas Telkom Gadungan Terhenti, Kini Masuk Penjara Lagi © mili.id

Kapolsek Wonocolo, Kompol M. Sholeh dan tersangka pencuri kabel (Foto: Ist)

Surabaya - Petulangan Dwi Bagus SW (40), warga Krian, Sidoarjo mencuri kabel di Gedung Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) Jemursari terhenti setelah aksinya tepergok sekuriti dan diserahkan ke polisi.

Kapolsek Wonocolo, Kompol M. Sholeh mengatakan, pelaku ditangkap setelah tepergok hendak mencuri di gedung kampus tersebut, dengan modus menyamar sebagai petugas Telkom pada akhir Desember 2023 siang.

Baca juga: Cegah Judol, Dandim 0831/Surabaya Timur Periksa Ponsel Prajurit

"Masuknya pakai seragam Telkom. Ketangkap tangan oleh pihak sekuriti, lalu dilaporkan dan diserahkan ke kami," ungkap Sholeh, Rabu (17/1/2023).

Menurut Sholeh, pelaku beraksi seorang diri hanya dengan mengandalkan alat pengungkit berupa obeng dan tang. Lalu kabel yang telah dipotong dimasukkan ke dalam tas. Saat beraksi, dia berpura-pura melakukan perbaikan.

"Aksi dilakukan saat siang bolong, saat kampus sepi, dia memotongi kabel. Sudah dilakukan di kampus itu tiga kali, dan ini baru ditangkap," tambahnya.

Baca juga: Dorong Transaksi Digital, BO BRI Tanjung Perak Surabaya Gelar Program Tunjungan Loop

Sementara Kanit Reskrim, Iptu Kusmianto menambahkan, tersangka pernah diamankan olehnya ketika menjabat sebagai Kanit Reskrim Polsek Wonokromo pada 2014 lalu. Modusnya juga masih sama, yaitu menyamar sebagai petugas Telkom.

"Tahun 2014, dia pakai seragam Telkom, saya yang nangkap. Artinya dia residivis. Setelah divonis dan ditahan, dia bebas hingga tertangkap lagi tahun ini," tambahnya.

Baca juga: Kronologi hingga Pelaku Pembunuhan Wanita di Hotel Double Tree Surabaya

Sementara tersangka Bagus mengaku kabel hasil curian itu akan diambil tembaganya. Setelah dapat banyak, tembaga itu di kilokan ke pengepul besi tua yang berada di kawasan Medaeng.

"Enggak nyamar mahasiswa. Iya seperti pekerja. Buat kebutuhan sehari-hari hasilnya. Saya potong pakai tang kecil. Kabel arde itu namanya, per kilogram seharga Rp80 ribu," pungkasnya.

Editor : Narendra Bakrie



Berita Terkait