Pasuruan - Nursalim, Kabid Pembinaan PUAD dan Pendidikan Non Formal (PNF) Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pasuruan memenuhi pemanggilan ke kantor Bawaslu Kabupaten Pasuruan untuk dimintai keterangan terkait dugaan pelanggaran netralitas.
Nursalim yang keluar dari kator Bawaslu dengan mengenakan masker, tampak berjalan cepat menuju mobil. Ia pun enggan menjelaskan secara rinci materi yang ditangakan oleh Bawaslu.
Baca juga: Bingung Liburan Akhir Tahun Kemana? Cobain ke Wisata Religi Ini
"Silahkan tanya ke Bawaslu, sudah saya jelaskan semua tadi. Ada banyak, 37 pertanyaan mungkin," ucap Nursalim kemudian masuk ke mobil dinasnya.
Ketua Bawaslu Kabupaten Pasuruan, Arie Yoenianto, mengatakan jika selain Nursalim Bawaslu juga memanggil Kadispendikbud Kabupaten Pasuruan, Hasbullah.
Pemanggilan tersebut berkaitan dengan acara rakor IGTKI dan Himpaudi yang dihadiri sejumlah ASN di salah satu rumah makan di Kecamatan Purwosari pada akhir tahun 2023 lalu.
"Hari ini kita sudah memanggil satu orang dari Kabid Pembinaan PAUD dan pendidikan non formal, Pak NS," jelas Ketua Bawaslu Kabupaten Pasuruan, Arie Yoenianto.
Arie menerangkan jika hasil dari pemeriksaan keterangan tersebut, Nursalim telah menerangkan seluruh kronologi kegiatan mulai awal perencanaan sampai pelaksanaan rakor.
Baca juga: Bawaslu Kota Mojokerto Teruskan Kasus Dugaan Pelanggaran Administrasi KPU
Pada kegiatan itu yang semestinya dihadiri ketua IGTKI dan Ketua Himpaudi perwakilan kecamatan se-Kabupaten Pasuruan, nah di tengah kegiatan berlangsung tiba-tiba datang mantan ketua bunda paud Kabupaten Pasuruan yang berinisial LU dan kemudian disusul oleh salah seorang Caleg DPR RI yakni Irsyad Yusuf atau Gus Irsyad.
"Cuman dia menjelaskan saat caleg ini datang, dia tidak mengikuti kegiatan di dalam ruangan, sehingga dia mengaku tidak tau apa yang disampaikan. Tapi dia membenarkan bahwa itu memang ada kegiatan dinas pendidikan yang dihadiri oleh Caleg DPR RI," terangnya.
Terkait kedatangan caleg DPR RI tersebut diundang atau tidak diundang, Nursalim mengaku tidak tahu menahu.
Baca juga: Pilkada Pasuruan 2024, Gus Mujib-Ning Wardah Akui Kekalahan
"Pengakuan NS ini dia tidak tahu menahu siapa yang mengundang, artinya sebenarnya juga dia terkejut ada datang caleg itu. Dia juga tidak bertanya kenapa caleg ini datang kepada pimpinannya," terangnya.
Di satu sisi, Nursalim pun mengakui ada pembagian paket sembako dalam rakor tersebut, namun lagi-lagi ia tidak mengetahui asal usul siapa yang mengirim dan menurunkan paket sembako tersebut.
"Sembako mengetahui, ada sembako, tapi siapa yang mendatangkan, siapa yang menurunkan sembako di lokasi itu dia tidak tahu," tandasnya.
Editor : Aris S