Selamat datang di mili.id - Platform Berita Terpercaya untuk Anda. Dapatkan informasi terkini dari berbagai kategori, mulai dari berita nasional hingga internasional, hanya di mili.id.

Warga Sebut Pelaku Cabul di Mojokerto Takmir Musala, Bukan Guru Ngaji

Warga Sebut Pelaku Cabul di Mojokerto Takmir Musala, Bukan Guru Ngaji © mili.id

Terduga pelaku cabul dijemput petugas di rumahnya.(Dok/mili.id)

Mojokerto - AR (58) yang sebelumnya diberitakan sebagai guru ngaji di Kecamatan Mojoanyar, Kabupaten Mojokerto yang diduga mencabuli empat pelajar di bawah umur mulai 17, 16, 15, 13 tahun hanyalah seorang takmir musala.

Pria beristri ini dikenal warga juga taat beribadah dan menjadi muazin di lingkungan tempat tinggalnya.

Baca juga: Edarkan Miras Ilegal, Pemilik Warkop di Mojokerto Diamankan

"Dia (AR) bukan guru ngaji. Tapi takmir musala, kan rumahnya di situ (satu gang dengan musala)," ucap pria inisial D yang enggan disebutkan identitasnya saat dikonfirmasi mili.id, Jumat (19/1/2024).

Hal tersebut dibenarkan, kepala dusun setempat DR. Jika AR merupakan salah satu tamir musala yang aktif setiap harinya.

"Bukan guru ngaji, cuman takmir (musala) di lingkungan. Ya kalau puasa saja istilah nyemak (menyimak) anak-anak darusan di musala. Tidak benar (guru ngaji)," ujarnya.

Bahkan, saat ada kegiatan keagamaan atau warga yang punya hajat di lingkungan warga, AR kerapkali diminta untuk hadir dan mendoakan.

"Sosoknya yah memang baik, kalau ada apa-apa atau hajat gitu untuk doa kalau ada hajat-hajat. Ya (dituakan)," ucapnya.

Ia dan warga tak menyangka jika AR tega melakukan aksi tak senonoh itu kepada empat korban. Lantaran, pelaku dikenal ramah dan royal ke warga utamanya anak-anak.

Baca juga: Sanksi Etik hingga Pidana Menanti Polisi Pemilik Rumah yang Meledak di Mojokerto

"Orangnya luman (royal), kalau ke sini suka ngajak ngopi. Tambah kalau sama anak-anak perhatian, suka njajanin (membelikan jajan). Gak ada musuhnya kok," tambah warga lain.

Informasi yang dihimpun mili.id, terungkapnya aksi tak senonoh terduga pelaku pelecehan seksual terhadap empat siswi ini, berawal dari salah satu korban yang menceritakan ke kakak perempuannya.

Dimana korban pernah dicium dan diraba-raba oleh AR. Saat itu korban sendiri dalam rumah, dan AR seolah-olah bertamu, pelaku lalu mencium dan meraba-raba tubuh korban.

Hal ini membuat keluarga korban naik pitam dan melaporkannya ke kepala dusun setempat. Ditambah ada tiga korban lain yang pernah mengalami hal sama dengan iming-iming uang Rp 20 ribu hingga Rp 50 ribu.

Baca juga: Harga Naik, Stok LPG di Kota Mojokerto Aman

Ironisnya, ke empat korban berada di lingkungan sekitar RT/RW yang terbilang masih kerabat dan tak jauh dari tempat tinggal AR bersama sang istri.

Pemberitaan sebelumnya, Seorang pria di Kecamatan Mojoanyar, Kabupaten Mojokerto dicokok polisi lantaran mencabuli empat murid ngajinya, Kamis (18/1/2024).

Pelaku yang mengajar ngaji ini, AR, langsung digiring ke Polres Mojokerto. Sementara empat korban masih di bawah umur mulai 17, 16, 15, 13 tahun dan masih duduk di bangku sekolah.

Editor : Aris S



Berita Terkait