Selamat datang di mili.id - Platform Berita Terpercaya untuk Anda. Dapatkan informasi terkini dari berbagai kategori, mulai dari berita nasional hingga internasional, hanya di mili.id.

Mengenal Rani, Gadis Kota Mojokerto yang Gowes Sendirian Menuju Bali

Mengenal Rani, Gadis Kota Mojokerto yang Gowes Sendirian Menuju Bali © mili.id

Rani Cahyanti, gadis Kota Mojokerto yang gowes sendirian menuju Bali (Foto: Rani for mili.id)

Mojokerto - Nama Rani Cahyanti belakangan ini mencuri perhatian warganet, karena berhasil menaklukkan rute 500 kilometer gowes sendirian Kota Mojokerto-Bali, dalam waktu 41 jam.

Gadis 23 tahun itu merupakan warga Lingkungan Trenggilis, Kelurahan Blooto, Kecamatan Prajuritkulon, Kota Mojokerto. Dia merupakan anak kedua dari pasangan Tiran, asal Jombang dan Supeni, asal Bumi Majapahit.

Baca juga: Wanita Renta Tewas Tertemper KA Mutiara Selatan di Mojokerto

Sehari-hari, gadis berkulit kuning langsat ini berdagang sando atau sandwich ala Jepang dengan berkeliling menggunakan sahabatnya Surikala. Lalu mangkal di sekitar Alun-alun Wiraraja Kota Mojokerto.

Baca juga: Cerita Rani, Gadis Kota Mojokerto yang Gowes Sendirian Menuju Pulau Bali

Tak hanya itu, outfit yang dikenakannya saat berjualan pun selalu bergaya jadul atau retro. Terkesan nyeleneh dan unik di masa gen Z saat ini. Tapi hal itu menjadi daya tarik tersendiri bagi pembeli dan juga penggemarnya di media sosial.

Tentunya, olahan resep sando pribadinya tak kalah menggugah selera. Belum lagi racikan olahan minuman yang dibuatnya sendiri, menambah kenikmatan saat pelanggan mencicipinya.

Di sela-sela dirinya berdagang, Rani tetap menyempatkan diri menyalurkan hobinya bersepeda sejak Pandemi Covid-19 melanda.

Saat itu, Tahun 2021, gadis dengan tubuh tinggi semampai ini baru saja diberhentikan dari pekerjaannya sebagai pramuniaga di salah satu minimarket, buntut Pandemi Covid-19.

Karena tak ada aktivitas utama yang dijalani, ia iseng memanfaatkan uang pesangon yang diterima dengan membeli sepeda mini seharga Rp1,5 juta.

Pilihan sepeda minion tak lepas dari bentuk dan rasanya yang unik, serta nyaman saat dipakai. Karena keunikan itu, sepeda mini tersebut ia namai Surikala.

Baca juga: Bawaslu Mojokerto Terima 17 Laporan Pilkada 2024, Pastikan Tak Ada Gugatan

Baca juga: Gowes Sendirian Kota Mojokerto-Bali, Rani Taklukkan 500 Kilometer dalam 41 Jam

Harapannya, sepeda mini itu menjadi obatnya di kala sepi. Karena dengan bersepeda ria, ia mengaku batinnya cukup tenang.

Memperoleh ketenangan itu terinspirasi dari sang ayah yang berprofesi sebagai tukang becak. Meski hanya kendaraan tradisional, tapi Tiran, ayahnya tidak pernah merasakan stres selepas bekerja.

Berawal dari sinilah, hasil kayuhan sepeda Rani sering melampaui batas daerah. Puluhan kilometer sempat ia tempuh hingga menembus Malang, Bangkalan, hingga Jogja.

Momen-momen perjalanannya bersepeda itu lantas diunggahnya di medsos. Dari situlah, Rani banyak dikenal orang sebagai solo cyclist. Bahkan, konten perjalanan bersepedanya beberapa kali tembus jutaan penonton di akun TikTok pribadinya.

Baca juga: Pelajar SMA Tewas Tertabrak Pikap di Mojokerto Bersenggolan Dua Motor

Baru di Tahun 2022, gadis yang memiliki rupa ayu khas perempuan Jawa ini mulai gowes menggunakan sepeda jenis fixedgear berwarna putih, yang diberi nama Soledad. Ini menandakan petualangan jarak jauh ratusan kilometer soloride-nya dimulai.

Dan di akhir Tahun 2023, ia mengikuti Rapha Festiv 500 kilometer, sekaligus menjawab netizen atas kemampuan dan ketangguhannya melakukan soloride menggunakan sepeda biasa.

Alhasil, Rani menaklukkan 500 kilometer dengan menggunakan sepeda Polygon Sierra usang milik ibunya, Supeni dalam waktu tiga hari.

Perjalanan berkesan baginya itu dimulai sejak Kamis (28/1/2023) dari Kota Mojokerto, dan finish di Denpasar, Bali pada Sabtu (30/1/2023).

Editor : Narendra Bakrie



Berita Terkait