Bondowoso - Belasan ribu jiwa di kawasan Ijen Bondowoso, ternyata menempati bekas gunung berapi purba yang meletus pada zaman dahulu.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Bondowoso Tahun 2018, jumlah penduduk di Kecamatan Ijen adalah 12.306 orang. Rinciannya 6.129 laki-laki dan 6.177 perempuan.
Baca juga: Polisi Pastikan Seluruh Pendaki Telah Turun Pasca Erupsi Gunung Raung
Warga Ijen bertani dan berkebun di lahan milik PTPN dan Perhutani KPH Bondowoso.
Ketua Pengurus Harian Ijen Geopark (PHIG) Kabupaten Bondowoso, Tantri Raras mengatakan bahwa masyarakat Ijen tinggal di dalam cekungan mirip wajan raksasa atau kaldera dari gunung purba.
"Kaldera itu semacam wajan raksasa yang tercipta akibat letusan tektonik dahsyat di zaman purba dulu," ungkap Tantri kepada Mili.id, Minggu (21/1/2024).
Berdasarkan ulasan PHIG, Gunung Ijen purba memiliki ketinggian 3.500 Mdpl dengan diameter 18 kilometer.
"Letusan gunung berapi purba bermula pada 300 ribu sampai 100 ribu lalu," sebutnya.
Letusan dahsyat itu kemudian menciptakan 22 anak gunung baru.
"Dan Gunung Ijen yang kita kenal saat ini adalah 'si bungsu' yang tercipta akibat letusan itu," jelas dia.
Baca juga: Gunung Raung Erupsi, Ini Wilayah di Bondowoso yang Terdampak
Ketika material gunung api purba tersebut dimuntahkan, terjadi kekosongan rongga dan mengalami amblesan.
"Selain itu proses erosi dan longsor juga menyebabkan area cekungan Kaldera menjadi bertambah luas," papar Tantri.
Dari pengamatan citra topografi terkini dapat dilihat area Kaldera Ijen Purba seluas 220 kilometer persegi, dengan diameter antara 15 hingga 20 kilometer.
"Volume material muntahan letusan Ijen Purba diperkirakan 70 kilometer kubik," tegasnya.
Berdasarkan pengamatan rona citra Shuttle Radar Topography Mission (SRTM), terlihat jelas sebaran material letusan ke arah utara yang tidak terganggu oleh material produk letusan dari anak gunung api pasca-kaldera.
Baca juga: Hampir 1 Tahun Gunung Raung Berstatus Waspada, Ini Larangan Bagi Pendaki
"Perkiraaan jarak dari pusat kaldera, muntahan material letusan mencapai kemiringan landai sejauh 27 sampai 30 kilometer ke arah barat laut-utara-timur laut sampai ke Situbondo," urainya.
Kawasan Kaldera Ijen Purba mengalami proses geologi sangat kompleks, memiliki kekhasan geologi yang menjadi daya tarik tersendiri.
"Baik dari sisi penelitian di bidang kegunungapian, pemanfaatan potensi energi ramah lingkungan, pemanfaatan lahan untuk perkebunan kopi, maupun keindahannya sebagai objek tujuan wisata yang terkenal dengan kawah terasam dan blue fire-nya," tandasnya.
Editor : Narendra Bakrie