Selamat datang di mili.id - Platform Berita Terpercaya untuk Anda. Dapatkan informasi terkini dari berbagai kategori, mulai dari berita nasional hingga internasional, hanya di mili.id.

Pesilat Meninggal di Jember, Polisi Periksa 3 Teman Korban

Pesilat Meninggal di Jember, Polisi Periksa 3 Teman Korban © mili.id

KBO Satreskrim Polres Jember Iptu Dwi Sugiyanto. (M Hatta/Mili.id)

Jember - Satreskrim Polres Jember memeriksa tiga teman pesilat yang meninggal. Korban awalnya ditemukan tergeletak di kamar kecil padepokan tempat latihan pada Jumat (19/1/2024) lalu.

Korban yakni FA, warga Kelurahan Karangrejo, Kecamatan Sumbersari, Kabupaten Jember. Remaja 18 tahun itu dinyatakan meninggal saat tiba di rumah sakit.

KBO Satreskrim Polres Jember Iptu Dwi Sugiyanto mengatakan, pihaknya tetap melakukan penyelidikan meski keluarga korban menolak proses autopsi terhadap jasad remaja tersebut.

"Perkara itu masih kita selidiki. Biarpun pihak keluarga tidak melakukan pelaporan tersebut (serta menolak proses autopsi pada jasad korban). Tetapi petugas kepolisian masih melakukan lidik dan memberi kepastian penyebab kematian siswa (pesilat) tersebut," kata Dwi, Senin (22/1/2024).

Ia menambahkan, penyelidikan itu dilakukan dengan melakukan proses pulbaket (pengumpulan bahan bukti dan keterangan). 

"Kita cari saksi-saksi dulu yang mungkin (dari peristiwa ini) masih mengarah ke suatu kekerasan," ucapnya.

Namun demikian, ditanya apakah ada dugaan kelalaian ataupun unsur kekerasan dan penganiayaan dalam peristiwa yang dialami korban? Dwi masih enggan memberikan kesimpulan.

"Sementara kita masih belum mengambil keputusan (ada unsur kelalaian atau penganiayaan) itu, sementara kita masih proses lidik. Kalau menguatkan matinya wajar ya kita hentikan perkara tersebut," ungkapnya.

Lebih jauh kata Dwi, terkait proses lidik yang dilakukan polisi. Juga dilakukan pemeriksaan terhadap sejumlah saksi yang berada di lokasi.

"Diantaranya ada 2 sampai 3 dari teman-teman (korban) pada saat latihan. Ada pelatih juga. Untuk alat bukti masih belum, sementara (pemeriksaan) saksi-saksi saja," ujar Dwi.

"Namun demikian, terkait (dalih) sakit yang menjadi penyebab kematian korban. Masih harus (kita) pastikan periksa medis dulu. Kalau visum luar, tidak ada tanda-tanda lebam atau bukti kekerasan," pungkasnya.

Baca juga: Atap 2 Ruang Kelas di SDN Curahnongko 4 Jember Ambruk

Editor : Achmad S



Berita Terkait