Situbondo - Pantai Bletok di Jalur Pantura Situbondo, tepatnya di Kecamatan Bungatan, bisa menjadi destinasi alternatif bagi wisatawan untuk berlibur bersama keluarga.
Wisatawan tidak ditarik biaya tiket masuk untuk berwisata di Pantai Bletok. Mereka cukup membayar uang parkir Rp5 ribu. Namun untuk masuk ke dermaga kayu sepanjang 500 meter, wisatawan hanya membayar tiket masuk Rp5 ribu.
Baca juga: Penyelundupan Ratusan Slop Rokok Ilegal Melalui Jalur Laut Situbondo Digagalkan
Selain dimanjakan dengan panorama alam yang indah, terutama pada sore hari, wisatawan dapat melihat langsung matahari terbenam atau sunset dari pantai ini.
Wisatawan juga dapat menikmat taman yang sejuk. Mereka bisa memilih spot untuk selfi dan melihat puluhan perahu nelayan yang bersandar di pantai.
Sambil menikmati deburan ombak pantai yang dipadukan semburat jingga yang memantul pada permukaan air, banyak pengguna jalan yang berhenti untuk sekedar duduk dan menikmati suasana pantai.
Sugiarto (31), salah seorang sopir travel asal Bondowoso mengatakan, setiap mengantarkan penumpang, dirinya selalu beristirahat di Pantai Bletok. Hal itu menjadi kesenangan tersendiri bagi penumpangnya.
"Selain tidak dipungut biaya untuk tiket masuk, panorama alamnya juga indah. Fasilitas yang ada di Pantai Bletok juga lengkap, seperti toilet, dan tempat untuk para sopir," tutur Sugiarto, Minggu (28/1/2024).
Baca juga: Puluhan Kades di Situbondo Diperiksa Kejaksaan, Begini Duduk Perkaranya
Sementara Kepala Desa Bletok, Ahmad Bajuri Saleh menyebut bahwa Pantai Bletok dikelola Badan Usaha Desa (Bumdes) Sejahtera Bletok.
"Untuk sementara, kami tidak memungut tiket masuk. Namun kami hanya mendapat pemasukan dari parkir dan pengelolaan toilet. Meski demikian, pendapatan setiap minggunya mencapai Rp1 juta lebih," ungkap Bajuri.
Menurutnya, meski para wisatawan tidak ditarik biaya tiket masuk, tapi pihaknya terus melakukan inovasi untuk mengembangkan Pantai Bletok.
Baca juga: Pemotor Diduga Mabuk Miras Tertabrak Truk di Situbondo, 3 Remaja Terluka
"Kami memanjakan para wisatawan, seperti free WiFi dan berbagai fasilitas lain. Di sini juga ada kafe untuk ngopi para wisatawan," bebernya.
Kades yang akrab dipanggil Subai ini menambahkan, karena pihaknya membangun dermaga kayu sepanjang 500 meter, sehingga para wisatawan ditarik tiket masuk sebesar Rp5 ribu.
Editor : Narendra Bakrie