Selamat datang di mili.id - platform berita terpercaya untuk Anda. Dapatkan informasi terkini dari berbagai kategori, mulai berita nasional hingga internasional.

Santri YAPI, MUI, Aswaja dan Masyarakat Bersatu Menanam Pohon

Santri YAPI, MUI, Aswaja dan Masyarakat Bersatu Menanam Pohon © mili.id

Gerakan Peduli Lingkungan dengan tema "Sedekah Pohon" yang diikuti unsur pemerintahan, siswa dari pondok pesantren, perangkat desa dilakukan

Mili.id - Dampak Pemanasan Global menghantui keberlangsungan kehidupan manusia dan ekosistem yang ada di bumi. Yakni, mencairnya Gletser atau Gunung Es di kutub Utara dan Selatan. Akibatnya, terjadi kenaikan permukaan laut, sehingga berpotensi menyebabkan banjir.

Pola cuaca yang tidak teratur, dan peningkatan curah hujan. Akibatnya, hewan dan tumbuhan tidak dapat beradaptasi. Tanaman juga mudah mati. 

Baca juga: Kolaborasi PTPN Jatim bersama KAI lakukan Konservasi di Desa Kajarharjo Kalibaru

Jika, tidak segera ditanggulangi Ini dapat menyebabkan seluruh ekosistem berubah secara total dan cepat, akibatnya akan terjadi kerusakan dimana-mana. 

Sadar akan ancaman dan bahaya tersebut. Gerakan Peduli Lingkungan dengan tema "Sedekah Pohon" yang diikuti unsur pemerintahan, siswa dari pondok pesantren, perangkat desa dilakukan. Itu sebagai wujud Gerakan Manunggal Antar Umat Beragama dan Peduli Lingkungan, khususnya di Pasuruan, Jawa Timur. 

Mereka, diantaranya relawan peduli lingkungan dari Yayasan Pesantren Islam (YAPI) Bangil, Pasuruan, yang sejarahnya didirikan oleh Ustadz Husein bin Abu Bakar Al-Habsyi. Bekerjasama dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI). Kemudian, juga turut serta Ahlus-Sunnah Wal-Jama'ah (Aswaja). Kepala Desa Kenep beserta perangkatnya serta elemen masyarakat setempat. 

Kegiatan di awali di dalam Gedung Serba Guna YAPI dengan penyampaian sejumlah materi. Dan, dilanjutkan penanaman pohon di lingkungan pondok dan sekitarnya, di Desa Kenep. 

"Penghijauan atau penanaman pohon yang kita lakukan ini bertema 'Sedekah Pohon' yang dilakukan oleh santri pondok pesantren, bersama elemen desa dan masyarakat. Tujuannya, selain untuk menjaga kelangsungan hidup dan bumi. Juga untuk mengasah skill kesiswaan, sekaligus untuk oleh- oleh atau bekal bagi mereka (para santri) saat di rumah," kata Kepala Asrama Pondok Pesantren YAPI, Ustad Saiku, Kamis (16/12).

Ditambahkan, di Asrama Ponpes YAPI ada 200-an santri putra dan 260-an santri putri, dari berbagai daerah.

Baca juga: Tanam Ratusan Pohon, Adi: Kader Harus Konsisten Rawat Ibu Pertiwi

Kepala Asrama yang juga Humas Ponpes YAPI tersebut menambahkan, penghijauan yang dilakukan merupakan bentuk kesadaran untuk menyelamatkan bumi dan isinya dari ancaman Pemanasan Global.  

Pihaknya berharap, penanaman pohon yang dilakukan bisa ditiru oleh gerakan lainnya, dan dilakukan di berbagai tempat. 

Kemudian, mewakili MUI setempat, Awaludin mengatakan sangat mendukung kegiatan positif tersebut. Menurutnya, jika dilakukan merata, sama artinya ikut menyelamatkan generasi yang akan datang. 

"Artinya, jangan wariskan kerusakan untuk generasi mendatang," katanya.

Baca juga: Presiden Jokowi Tanam Pohon di Area Bekas Tambang

Ajakan juga dilontarkan kepada semua elemen di Pasuruan, baik dari latar belakang suku, agama atau etnis yang berbeda. Untuk bahu membahu melakukan gerakan menanam dan tidak membiarkan lahan kosong atau terlantar. 

"Tanpa membedakan suku, agama atau etnis kita semua harus menunjukkan kebersamaan, menyelamatkan bumi yang kita tinggali ini. Dan, akan terus bermanfaat untuk anak cucu kita," katanya. 

Untuk diketahui, ikut serta melakukan penanaman pohon dengan tema "Sedekah Pohon" itu juga hadir Ir. Haryono; juga ada 3 siswa peserta PKL; KH Badrus perwakilan dari Nahdlatul Ulama (NU); Awaludin, dan Fauzan perwakilan dari MUI; dari YAPI adalah Ustadz Saiku.

Sebanyak 50 siswa dari YAPI, mereka berbaur bersama Kepala Desa Kenep, Nur Sholeh bersama 15 orang perangkat desa setempat. Serta juga dihadiri Komandan Koramil setempat dengan 7 orang personilnya. 

Editor : Redaksi



Berita Terkait