Cerita Tim SAR Gendong Gadis Pendaki Hipotermia di Ketinggian 1500 MDPL Gunung Agung

Cerita Tim SAR Gendong Gadis Pendaki Hipotermia di Ketinggian 1500 MDPL Gunung Agung © mili.id

Tim SAR gabungan mengevakuasi gadis pendaki di Gunung Agung Bali (Foto: Kantor SAR Denpasar)

Bali - Nasib malang menimpa gadis bernama Luh Asri Ningsih Widi Nurjaya (23) saat mendaki Gunung Agung.

Dalam pendakian Jumat (9/2/2024) lalu, pendaki asal Buleleng, Bali ini terpaksa dievakuasi Tim SAR gabungan akibat mengalami hipotermia.

Baca juga: Pembunuh Tukang Parkir di Denpasar Bali Tertangkap, Berikut Motifnya

Pendakian itu sudah direncanakan korban bersama rekan-rekannya jauh-jauh hari. Pada Jumat kemarin, akhirnya disepakati dia mendaki bersama 9 temannya via jalur Pura Pengubengan, Desa Besakih, Kecamatan Rendang.

Pagi harinya, mereka packing kebutuhan mendaki untuk mencapai puncak Gunung Agung. Sekitar pukul 13.00 WITA, mereka registrasi di pos penjagaan dan memulai pendakian. Tak ada hal yang janggal saat itu. Mereka tampak sehat semua dan menikmati pemandangan selama pendakian.

Sampai akhirnya, di tengah perjalanan sebelum mencapai puncak, korban mengaku mengalami hipotermia dan mengadu kepada ayahnya via ponsel pada Minggu (9/2/2024) malam. Kemudian sekitar pukul 02.45 WITA, ayahnya mendatangi Kantor Basarnas untuk melaporkan kejadian tersebut.

Tim SAR mengevakuasi gadis pendaki Gunung Agung yang mengalami hipotermiaTim SAR mengevakuasi gadis pendaki Gunung Agung yang mengalami hipotermia

Koordinator Pos Pencarian dan Pertolongan Karangasem, I Gusti Ngurah Eka Wiadyana mengatakan, usai menerima laporan, pihaknya langsung bergegas menyiapkan personel mengevakuasi korban di titik koordinat yang dikirim korban pada ayahnya.

Baca juga: Mayat Pria Penuh Luka Ditemukan di Denpasar Bali, Korban Pembunuhan?

"Korban mengalami hipotermia dan terkilir pada ketinggian 1760 MDPL. Selanjutnya Tim SAR Gabungan melaksanakan evakuasi pada koordinat yang telah ditentukan," terang Eka Wiadyana tertulis, Senin (12/4/2024).

Saat ditemukan petugas, korban tak beranjak sedikit pun dari titik koordinat yang dikirimkan kepada ayahnya via ponsel. Dia terlihat duduk termenung di sekitar rerimbunan semak dan di bawah pohon.

Dengan sigap, petugas gabungan akhirnya melakukan pengecekan awal kesehatan korban. Setelah dinyatakan stabil, tim kesehatan lanjut memeriksa kakinya yang terkilir. Dirasa tidak mampu berjalan sendiri, korban akhirnya digendong petugas.

Kondisinya masih stabil, tapi kakinya terkilir. Korban kita gendong menuju pos 1 pada ketinggian 1500 MDPL. Setibanya di bawah, korban langsung dievakuasi menuju Puskesmas Desa Rendang.

Baca juga: Lansia di Buleleng Bali Tewas Tercebur Sumur Sedalam 6 Meter

Penyelamatan itu diapresiasi langsung Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas A Denpasar, I Nyoman Sidakarya. Atas nama kemanusiaan, dia mengucap terima kasih pada seluruh petugas gabungan dari BPBD Karangasem, Polsek Rendang serta guide lokal yang telah mengevakuasi korban.

"Saya mengucapkan terima kasih atas tugas kemanusian kepada rekan-rekan potensi SAR yang telah terlibat," ungkap Nyoman Sidakarya.

Untuk menghindari kejadian serupa di kemudian hari, para pendaki diharap mengikuti imbauan dan aturan petugas pengelola pendakian, serta menyiapkan fisik prima dan perbekalan yang memadai.

Editor : Narendra Bakrie



Berita Terkait