Rumah Husairi rusak parah akibat teror bom bondet orang tak dikenal (Ist for Mili.id)
Surabaya - Pasca rumah Husairi, Ketua Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) Tempat Pemungutan Suara (TPS) 06 di Desa Nyalabu Daja, Kabupaten Pamekasan, Madura, mendapat teror bom bondet pada Senin (19/2/2024) kemarin, polisi telah memintai kesaksian beberapa orang.
Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Dirmanto mengatakan, sejauh ini sudah ada 7 orang yang diperiksa dan dimintai keterangan. Mereka seluruhnya berstatus sebagai saksi.
Baca juga: Momen Bidhumas Polda Jatim Berbagi Takjil hingga Beri Imbauan Mudik ke Masyarakat
"Tujuh orang saksi sudah diperiksa, dari tiga korban dan keluarga, empat orang saksi di seputaran lokasi ledakan," katanya, Rabu (21/02/2024).
Tiga orang dari pihak korban yang diperiksa polisi itu merupakan Husairi, istri dan anaknya. Hingga kini, tim gabungan masih melakukan penyelidikan untuk mengungkap kasus tersebut.
"Mohon waktu, tim masih bekerja, mohon doanya saja agar segera terungkap," pungkasnya.
Baca juga: Jurnalis Media Online Surabaya Korban Kekerasan Polisi Resmi Lapor ke Polda Jatim
Sebelumnya, Polda Jatim bersama Polres Pamekasan tengah menginvestigasi kasus ledakan di rumah Husairi, Ketua Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) Tempat Pemungutan Suara (TPS) 06 di Desa Nyalabu Daja, Kabupaten Pamekasan, Madura.
Kapolda Jatim Irjen Pol Imam Sugianto mengatakan, sejumlah saksi telah dimintai keterangan atas insiden ledakan yang berasal dari bom ikan alias bondet itu.
Baca juga: Polisi Beber Sederet Fakta Kasus Ketua Ormas di Surabaya Setubuhi Anak Tirinya
Namun, sementara disimpulkan keterangan itu belum merujuk pada pelaku.
"Sementara ada beberapa di lapangan yang sudah dimintai keterangan, tapi belum mengarah, biarkan tim backup Polda Jatim dan Polres Pamekasan sedang bekerja di sana, kita tunggu saja ya," katanya, Selasa (20/02/2024).
Editor : Achmad S