Gresik - Asesmen rumah rusak di Pulau Bawean, Gresik akibat gempa masih dilakukan hingga Kamis (28/3/2024).
Kabid Darlog BPBD Gresik, Miko Herlambang mengungkapkan, assesmen terakhir terdata 600 rumah rusak tersebar di dua kecamatan di Pulau Bawean.
Baca juga: Musim Durian Telah Tiba, Jangan Sampai Salah Pilih Ya
"Kemarin sudah 600-an rumah. Dan kini tim sudah ditambah lagi. Teman-teman bergerak terus, mulai pagi sampai pagi," terang Miko.
Miko mengungkapkan, asesmen dilakukan untuk menilai tingkat kerusakan sebelum tahap perbaikan dilakukan. Proses asesmen ditargetkan rampung sebelum Lebaran Idul Fitri 1445 H.
"Kalau bisa sebelum lebaran proses asesmennya sudah selesai. Makanya ini proses asesmen terus berjalan dari Dinas Kawasan Permukiman," terangnya.
Baca juga: Sopir Asal Gresik Edarkan Obat Keras Berbahaya
Selain asesmen bertahap, lanjut Miko, tim trauma healing juga terus bergerak memberikan pendampingan memulihkan kondisi psikologis ke warga terdampak.
Pasalnya, setelah rentetan gempa susulan terjadi, masyarakat mengalami trauma hebat. Mereka tidak berani untuk berlama- lama tinggal di dalam rumah.
"Kalau siang mereka berani masuk rumah, itupun sebentar, habis itu keluar lagi. Walaupun aman itu ya tetap enggak berani, karena masih ada getaran sampai tadi pagi. Kalau kita malem ke sana; anak kecil pun tidurnya di teras semua. Padahal rumahnya masih aman, enggak kenapa-kenapa," ucapnya.
Baca juga: Kasus Balita Tewas Tertimpa Alat Gym di Gresik Dihentikan
Sebelumnya, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto menyebut bahwa rumah rusak terdampak gempa Pulau Bawean akan mendapat bantuan berupa biaya perbaikan dari pemerintah.
"Sesuai instruksi Bapak Presiden Jokowi, nantinya dari pemerintah pusat akan memberi bantuan. Untuk rumah rusak berat (parah) akan diganti Rp60 juta, rusak sedang Rp30 juta dan ringan Rp15 juta," terang Suharyanto di Pulau Bawean, Minggu (24/3/2024) lalu.
Editor : Narendra Bakrie