"Saat ini jumlah korban mencapai 90 orang dan diperkirakan masih akan bertambah," terang Dirtipid Siber Bareskrim Polri, Brigjen Pol Himawan Bayu Aji.
InI merupakan sidang perdana perkara dugaan tipu gelap dalam penjualan Condotel Darmo Centrum Surabaya.
Kanit Pidum Satreskrim Polres Jember, Ipda Bagus Dwi Setiawan mengaku sudah mengamankan terduga pelaku.
Oknum kepala desa asal Bondowoso dilaporkan ke Polres Situbondo atas dugaan penipuan.
Para penipu berusaha memancing korban agar mau menyerahkan akses atau informasi penting miliknya secara sukarela atau tidak sadar.
Mereka disergap personel Korem 082/CPYJ Mojokerto saat check in dalam hotel di Kota Mojokerto.
Kepala Dinkopdag Kota Surabaya, Dewi Soeriyawati mengimbau pelaku UMKM agar lebih berhati-hati dalam menerima tawaran pesanan maupun program pinjaman modal.
Terdakwa Dian mengaku pada korbannya memiliki rekan yang bekerja di beberapa instansi dan bisa memasukkan orang bekerja dengan syarat memberikan uang jaminan.
Terdakwa menjabat DPRD Kabupaten Mojokerto periode 2019-2024 namun tahun 2022 terkandung PAW.
Setelah meminta handphone milik santri, pelaku kemudian menghubungi korban dengan mengaku sebagai kapolsek.
Awalnya semuanya baik-baik saja. Namun, setelah berjalan sekitar satu tahun, dana yang dikumpulkan justru dibawa kabur oleh NH.
Seorang oknum guru di wilayah Kecamatan Kaliwates, Jember diduga melakukan penipuan dengan menjanjikan SK Bupati untuk perjanjian kerja sebagai honorer di Pemkab Jember.
Pemeriksaan akan terus dilakukan
Dittipidsiber Bareskrim Polri telah membongkar menangkap dua orang dalam kasus serupa.
"Iya sudah ada pengaduan, dan sekarang kita lakukan penyelidikan," jelas AKP Rina Shanty Dewi.
