Dinkes Probolinggo Beri Peringatan Warga Waspada Nyamuk DBD

© mili.id

Kabid Pengendalian, Pencegahan Penyakit Menular (P2PM) Dinkes Kabupaten Probolinggo, dr Nina Kartika

Probolinggo - Tingginya kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) selama tahun 2024 di Kabupaten Probolinggo perlu diwaspadai. Dinas Kesehatan (Dinkes) setempat pun memberi peringatan, agar masyarakat tidak meremehkan dan mengetahui sarang telur, jentik maupun nyamuk aedes.

Kabid Pengendalian, Pencegahan Penyakit Menular (P2PM) Dinkes Kabupaten Probolinggo, dr Nina Kartika mengatakan, ada beberapa tempat favorit perkembangbiakan nyamuk aedes, dan hal ini kerap diremehkan masyarakat yang notabene tidak mengetahui sarangnya.

Beberapa tempat favorit berkembang biaknya nyamuk aedes, kata dr Nina, di tempat genangan air bersih, seperti tempat minum burung, tempat minum ayam dan wadah yang terdapat air bersih. Selain itu, wadah bekas air galon, maupun tempat pembuangan air AC.

"Perlu diketahui, telur, jentik dan nyamuk itu beda dan memiliki tempat tersendiri. Biasanya nyamuk aedes ini berkembang biak atau bertelur itu di tempat yang ada air bersih yang tidak mengalir dan dari telur itu kemudian akan menjadi jentik," kata dr. Nina, Jumat (30/3/2024).

"Untuk nyamuk aedes ini biasanya sekali bertelur itu sampai 100 butir dan untuk umur nyamuk ini biasanya antara 2 sampai 3 bulan. Jadi dalam kurun 2 sampai 3 ini nyamuk aedes bisa bertelur 2 sampai 3 kali. Dan telurnya akan menetas menjadi jentik dari 7 sampai 10 hari," tambahnya.

Sementara untuk sarang nyamuk aedes sendiri, lanjut dr Nina, tempat favoritnya seperti tumpukan baju kotor maupun baju di lemari, selain itu tempat sampah dan tempat kotor lainnya juga dijadikan sarang nyamuk aedes. Hal ini lah yang saat ini belum disadari kebanyakan orang.

"Cara kerja nyamuk aedes atau nyamuk yang membawa penyakit DBD ini, ada dikisaran pagi hari dan sore hari kalau siang atau malam itu jarang. Oleh karena itu pemberantasan sarang nyamuk atau PSN harus dilakukan berkelanjutan untuk menekan angka kasus DBD ini," pungkasnya.

Diketahui, mulai Bulan Januari sampai Maret 2024, Kabupaten Probolinggo menjadi daerah tertinggi pasien DBD. Sejak awal tahun hingga saat ini, pasien DBD di Kabupaten Probolinggo sudah mencapai di angka 993 orang dengan jumlah kematian pasien sebanyak 12 orang.

Editor : Aris S



Berita Terkait