Mili.id - Terkait data masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) saat ini sedang dilakukan verifikasi sinkronisasi.
Begitu disampaikan Kepala Dinas Sosial Kota Surabaya Anna Fajriatin, di kantor DPRD Surabaya Rabu (12/1). Menurutnya, sinkronisasi data tersebut melalui aplikasi MBR yang mana dapat diakses oleh RT/RW.
Baca juga: Ada 15 Golongan Orang yang Tidak Layak Mendapatkan Bansos Pemerintah
"Kemudian selain itu kita juga mengambil beberapa data yang ASN dari Dispenduk. Jadi pekerjaan ASN, TNI, Polri, itu juga tercover oleh pemerintah atau negara bahwa (mereka) dapat gaji, dapat tunjungan." katanya.
Di samping itu, pihaknya juga melakukan verifikasi terkait data ganda, data tersebut diklaim cukup valid sebab sumbernya dari Kemensos.
Ia merinci data itu berkisar 4.010 atau 30 jiwa yang telah diverifikasi melalui satelit.
Baca juga: Terhentinya Residivis Jambret Setelah Dilumpuhkan Anita Madinah di Surabaya
"Itu emang kelihatan banget, rumahnya besar, mobilnya berapa, itu sudah kelihatan dan kita sudah lakukan sampling, semuanya emang benar dari data satelit." paparnya.
Verifikasi tersebut, urai Anna telah dilakukan Per 31 Desember 2021, menurutnya ada sekitar 1.303, 66 jiwa yang masuk ke dalam MBR. Sedangkan hasil verifikasi dari RT/RW sekitar 1.200 jiwa.
"Artinya mungkin ada penurunan dari jumlah 454 KK jadi 339." terangnya.
Baca juga: Gempa M 4,3 Guncang Jembrana Bali, Terasa Hingga Jember
Ia menampik bahwa penurunan angka tersebut, bukan serta merta dari pihaknya atau diturunkan oleh pemerintahan kota Surabaya. Melainkan melihat ketepatan intervensi. Sebab selama 3 bulan terakhir data angka MBR naiknya sangat besar karena terdampak covid, sehingga dilakukan klasifikasi tertentu.
"Ini contohnya ada yang emang usia lanjut, dia enggak bisa apa apa dikasih pemberdayaan tidak akan bisa. Maka dia kita usulkan untuk nerima bantuan PKH, tapi ada yang umur 46 ke bawah ini dikasih bantuan modal, karena masih bisa taraf hidupnya meningkat. Itu kita usulkan nerima bantuan berupa modal usaha." tandas dia.
Editor : Redaksi