Selamat datang di mili.id - platform berita terpercaya untuk Anda. Dapatkan informasi terkini dari berbagai kategori, mulai berita nasional hingga internasional.

Buntut Belum Turunnya SK DPC, Kader PPP Surabaya Bikin Pernyataan Sikap

Buntut Belum Turunnya SK DPC, Kader PPP Surabaya Bikin Pernyataan Sikap © mili.id

Kader PPP Surabaya membuat pernyataan pada kain terbentang/Foto: istimewa

Mili.id - Belum turunnya SK DPC PPP Kota Surabaya membuat 31 PAC PPP dan 1 Badan Otonom (Banom) meradang dan mempertanyakan  titik terang usulan tim formatur hasil Muscab pada 12 Desember 2021 lalu. 

Mereka menuntut Tim Formatur DPW dan DPP PPP segera mengisi kekosongan kepengurusan berdasarkan nama hasil Muscab. Sembari berharap Ketua DPC PPP Kota Surabaya dipimpin kader yang teruji. Yakni Buchori Imran.

Baca juga: Mas Rio Tegaskan Koalisi PPP dan PKB Situbondo Tetap Harmonis dan Solid

"Kami minta DPP untuk segera mengisi kekosongan struktur yang ada di DPC Kota Surabaya. Harapan kami Kader PPP Kota Surabaya tetap, Yakni Pak Buchori, beliau yang mampu untuk meneruskan estafet kepengurusan yang akan datang." kata Tim Formatur PAC, Abdullah Faqih, Sabtu (19/2). 

Faqih mengatakan, pihaknya telah  mendatangi DPW PPP Jatim dan DPP PPP Pusat menuntut SK kepengurusan segera turun.  Namun begitu, sejauh ini belum ada juntrungannya. 

Dikatakan, mereka hanya sekali melakukan komunikasi tanpa ada tindak lanjut. "Sampai dua bulan lebih pasca Muscab bahkan tiga bulan belum keluar ini perlu ditanyakan ada apa ini," terangnya. 

Padahal, sambung dia pihaknya berharap adanya musyawarah mufakat antara seluruh Tim Formatur DPW maupun DPP dengan  Formatur PAC dapat segera menentukan pengurus baru. 

Faqih menuturkan, bahwa telah beredar info dari demisioner jika pengurus baru nanti justru bakal diisi orang-orang eksternal partai. Sehingga ia menduga ada permainan yang sengaja dipermainkan oleh Tim Formatur dari DPP itu memasang orang-orang eksternal.

"Kami dari Tim Formatur PAC berharap Ketua DPC PPP Kota Surabaya orang yang sudah berjasa terhadap perjalanan PPP Kota Surabaya. Kalau hanya orang eksternal, orang suruhan terus ditaruh tanpa kita kapabilitas elektabilitas dan segalanya bagaimana kita tahu kualitas moralitasnya bagaimana," ungkapnya kecewa. 

Baca juga: Sanksi Tegas Mengintai ASN dan PPPK Situbondo yang Bolos Usai Libur Lebaran

Maka, hari ini, Sabtu (19/2) Tim Formatur bersama PAC se-Surabaya  mengeluarkan pernyataan sikap. Yakni meminta DPP menjunjung tinggi hasil Muscab. 

Selanjutnya, menolak jika DPC DPC Surabaya diisi oleh sosok-sosok yang belum pernah berjasa. Kemudian, Faqih bersama anggota menegaskan bahwa penunjukan Ketua DPC telah diatur dalam AD/ART organisasi melalui proses Muscab. Dan juga dipertegas pernyataan Majelis pakar Husni Thamrin.

"Tolong dijunjung tinggi hasil Muscab yang sudah dilaksanakan. Tim Formatur akan terus mengawal terus," katanya. 

Di samping itu, mereka juga memohon kepada Tim Formatur DPW dan DPP PPP agar rembug bersama. Kemudian, seluruh PAC PPP se-Surabaya dengan berat hati siap non aktif apabila Ketua DPC Kota Surabaya bukan Buchori Imron 

Baca juga: ITS Tetapkan 1.547 Mahasiswa Baru Lewat Jalur SNBP 2025

"Dan jika Buchori Imron tidak menjadi ketua segel saja kantor ini. Bahkan 31 PAC se-Surabaya menyatakan siap mengundurkan diri apabila permintaan dan usulan mereka tidak diakomodir oleh Tim Formatur DPW dan DPP," ujar Faqih.

Faqih melanjutkan, berdasarkan masukan dari Majelis Syariah PPP Kota Surabaya KH Mas Mansyur menyebut dalam sebuah audio rekaman mengimbau dan memberikan referensi agar kepemimpinan Buchori Imron dilanjutkan kembali. 

Maka ia pun menduga keputusan Formatur tersebut telah disembunyikan dari mereka. 

"Partai ini partai ulama kita nurut ulama," jelasnya.

Editor : Redaksi



Berita Terkait