Jatim Menempati Urutan Pertama Nasional Terkait Laka Lantas dan Fatalitas

© mili.id

Kasi Standart Cegah Tindak Subdit Kamsel Polda Jatim, Kompol E S Narulita SH menyosilisasikan tentang keselamatan dan tertib berlalu lintas. (Foto : Bejo/mili.id)

Surabaya - Menjelang arus mudik lebaran 2024, Polda Jatim melakukan sosialisasi keselamatan dan tertib berlalu lintas terhadap ratusan sopir dan pengelola PO di Terminal Bungurasih, Kabupaten Sidoarjo.

Selain untuk menekan jumlah kecelakaan, kegiatan ini juga bertujuan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat di Jawa Timur.

Dalam pemaparannya dihadapan sopir bus dan awak PO, Kasi Standart Cegah Tindak Subdit Kamsel Polda Jatim, Kompol E S Narulita SH, menyampikan bahwa Provinsi Jawa Timur menempati urutan pertama nasional terkait laka lantas dan fatalitas di jalan raya.

Berdasarkan jumlah pelanggaran yang tercatat pada Etle Statis, tahun lalu di Jawa Timur terdapat sebanyak 5 juta lebih pelanggaran, dengan jumlah korban meninggal dunia mencapai 5.239 orang.

"Kami dari Ditlantas Polda Jatim, menghimbau pengemudi dan awak PO bus agar meningkatkan kewaspadaan dengan mematuhi prosedur dalam berkendara, sehingga tidak merugikan penumpang dan pihak PO bus," tegas Kompol E. S Narulita, Jumat (29/03/2024)

Sementara itu, Korsatpel Terminal Purabaya, Ahmad Badik S.T. M.M, menegaskan mendukung penuh langkah dari Polda Jatim untuk menekan terjadinya laka lantas maupun korban akibat laka lantas, dengan melakukan kegiatan inspeksi keselamatan kendaraan bermotor (Rampcheck) pada masa angkutan lebaran tahun 2024.

Adapun sasaran pemeriksaan yang dilakukan meliputi administrasi berupa Sim, surat kendaraan dan kartu pengawasan, unsur teknis berupa lampu dan sistem pengereman hingga sabuk keselamatan dan kelengkapan lainnya.

Sementara angkutan yang menjadi sasaran kegiatan ini adalah angkutan umum antar kota antar provinsi, angkutan lintas batas negara, angkutan umum antar kota dalam provinsi, serta angkutan pariwisata.

"Terminal Tipe A Purabaya menempati posisi terbanyak yang sudah melakukan rampcheck di seluruh Indonesia. Jika kendaraan sudah dilakukan pemeriksaan akan mendapatkan stiker rampcheck," ujar Ahmad Badik.

Sosialisasi keselamatan lalu lintas arus mudik lebaran ini mendapat apresiasi dari sopir dan perwakilan PO bus, yang menyatakan siap mentaati peraturan dan memprioritaskan keselamatan penumpang.

Pihaknya juga menuturkan terus melakukan pengawasan terhadap sopir maupun armada bus yang beroperasi, untuk menghindari terjadinya laka lantas.

"Intinya kami sepakat dengan Polda Jatim dan Terminal Purabaya, bahwa keselamatan penumpang menjadi prioritas dalam setiap perjalanan saat arus mudik dan arus balik lebaran."

"Perusahaan bus juga menenkankan agar tidak terjadi laka lantas di jalan raya. Karena selain merugikan penumpang dan masyarakat, laka lantas juga akan menyebakan kerugian bagi kami," pungkas Iswahyudi, salah satu perwakilan dari PO bus.

Sementara itu, menurut hasil Survei Kemenhub melalui Badan Kebijakan Transportasi (BKT), jumlah pergerakan masyarakat saat musim mudik Lebaran 2024 diprediksi mencapai 193,6 juta orang atau mencapai 71,7 persen dari total jumlah penduduk Indonesia.

Angka tersebut meningkat dibanding pergerakan masyarakat pada masa Lebaran 2023 yakni 123,8 Juta orang.

Di mana berdasarkan daerah asal perjalanan terbanyak, yang tertinggi adalah Jawa Timur sebesar 31,3 juta orang (16,2 persen).

 

Editor : Aris S



Berita Terkait