Ajeng Wira Wati/Foto:mili/roy
Mili.id - Kasus stunting di Kota Surabaya tidak hanya bisa dilihat pada tahun ini, namun perlu dilihat dari sudut pandang global, yakni masalah kemiskinan.
"(Muaranya) dari masalah kemiskinan, karena pandemi Covid-19 sejak 2020," kata Ajeng Wira Wati Wakil Ketua Komisi D DPRD Kota Surabaya, Rabu (26/1).
Baca juga: Khofifah Bangga! Pelajar Jatim Tampil Kompak di Final Paduan Suara 2025
Maka pihaknya pun melakukan antisipasi agar beban para keluarga tingkat MBR nya tidak naik, supaya pemenuhan kebutuhan gizi tidak menyulitkan.
"Bagaimana nanti caranya pemerintah kota wajib banyak turun mengedukasi, kader (kesehatan) nya juga turun, dari pihak puskesmas mengenalkan pentingnya gizi, juga pesan dari BKKBN dan sebagainya." papar Ajeng.
Baca juga: Safari Generasi Emas Anti Narkoba di Sekolah, Cara Polda Jatim Wujudkan Pelajar Tangguh
Ia menuturkan bahwa stunting merupakan kasus keseluruhan atau nasional, bukan hanya melanda di Surabaya.
Hal ini tutur dia, sebagaimana yang diinformasikan langsung Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Baca juga: Ratusan Lowongan dalam Job Fair & Edu Fair 2025 Serap Pengangguran di Surabaya
Sehingga sambungnya, secara global dirasakan berdampak pada sistem ekonomi karena pandemi Covid-19. Dan dari ekonomi itu akan mempengaruhi dari peningkatan pemenuhan gizi masing masing keluarga.
"Begitupula untuk bayi lahir ini juga kita mengkhawatirkan sebagai generasi emas berikut nya." tandasnya.
Editor : Redaksi

 
                                                










