Selamat datang di mili.id - platform berita terpercaya untuk Anda. Dapatkan informasi terkini dari berbagai kategori, mulai berita nasional hingga internasional.

Harlah ke-96, Kader Sampang: Kita Bangga Ber-NU, Siap Lanjutkan Estafet Perjuangan

Harlah ke-96, Kader Sampang: Kita Bangga Ber-NU, Siap Lanjutkan Estafet Perjuangan © mili.id

Harlah NU ke-96

Mili.id - Dalam mengukuhkan identitas diri, setiap orang memiliki keterkaitan (ta'alluq) dengan hal-hal lain yang diluar dirinya, termasuk juga Ber-NU (Nahdlatul Ulama). 

Demikian disampaikan Ainur Ridho Alumni PMII Sampang dalam rangka Refleksi Harlah NU ke-96, Senin (31/1). 

Baca juga: Harlah ke-96, Badru: Harusnya NU Tentukan Sikap Songsong Momen 2024

Menurutnya, seseorang dikatakan NU karena ada keterikatan (sanad) dengan NU dalam tiga hal. 

"Pertama, adalah sanad epistemologis (sanad keilmuan), yang mana seseorang dikatakan NU karena ia pernah belajar dan nyantri disekolah atau pesantren orang NU." tegas nya. 

Kedua, sanad Ideologis (sanad perjuangan), dalam hal ini, ia menyebutkan, seseorang dikatakan NU, karena ia juga berperan dalam memperjuangkan NU atau berjuang bersama NU dalam setiap model gerakannya.

Baca juga: Lakpesdam Ketapang Gagas Koneksitas dengan Ulama untuk Membangun SDM Unggul

"Seperti semangat nasionalisme, mempertahankan kesatuan NKRI, Pancasila, UUD 1945, menjungjung tinggi kebhinekaan, dan segala aspek sosio-kultur-budaya yang ada, serta hal-hal lain yang senada dengan perjuangan salafunas salih dan arah muassis Nahdliyin." urainya. 

Ketiga, sanad biologis, dari sudut pandangannya, seseorang dikatakan ber-NU karena ada hubungan genetik (dzurriyah) dengan seorang keturunan waliyullah atau ulama dan kiai NU (bapak/ibunya wong NU). 

Karena sudah NU, sambung dia, maka seharusnya mereka bersyukur dan mulai melanjutkan estafet perjuangan NU dalam setiap leading sektor,  bukan malah enggan mengakui atau bahkan malah merusak NU dengan mencemooh icon NU itu sendiri.

Menurut Kader PKPNU Angkatan ke-9 ini mengatakan bahwa secara prinsip, perjuangan NU adalah untuk mempertahankan dan melestarikan ajaran Ahlussunnah Wal Jamaah.

"Selamat Harlah Nahdlatul Ulama yang ke-96 (1926-2022). Kemandirian dalam Berkhidmat untuk Peradaban Dunia." tandas Ridho. 

Editor : Redaksi



Berita Terkait