Imam Syafi'i/foto:mili/roy
Mili.id - Politisi NasDem, Imam Syafi'i menilai, LKPJ Walikota Surabaya Eri Cahyadi terkait APBD 2021 cukup baik, sebab antara target dan realisasinya mencapai sebanyak 95,99%. Yakni dari 8,6T terealisasi 8,3 T.
"Kalau menurut saya ini sudah tinggi." ucap Imam.
Baca juga: Pemkot Surabaya Raih Opini WTP Ke-13 Berturut-turut dari BPK
Namun, untuk belanja daerah, Imam masih bisa memaklumi bila realisasi mengalami penurunan, dari target 8,9T cuma mencapai 7,8T atau penyerapannya hanya 87%.
Sebab tak tercapainya target, bisa jadi karena faktor Pandemi Covid-19, atau mendahukukan belanja yang sifatnya urgen. "Oke (bagus) itu, berarti nanti kita tagih. Apalagi menghematnya untuk kepentingan infrastruktur, yang penting (itu) untuk masyarakat. Namun tahun berikutnya harus direalisasikan." beber Imam.
Kendati pendapatan mencapai 95,%, Imam menyesalkan ada pos-pos pendapatan capaian realisasinya cuma berkisar 50%. Misalnya pajak hotel 51,72%, restoran 55,61%, hiburan 14,41% dan parkir 56%.
Mungkin, kata Imam capaian tersebut dinilai wajar karena faktor Pandemi Covid-19. Namun yang tidak wajar adalah target yang sudah diubah saat ada perubahan anggaran.
"Mereka mengubah juga targetnya. Sudah diturunkan, mereka yang menurunkan. Tentu saja mereka punya hitungan-hitungan sendiri." tegas Imam.
Baca juga: RPJMD Surabaya 2025-2029 Fokus pada Transformasi Menuju Kota Berkelanjutan
"Ini sudah diturunkan kok cuma 50% kisarannya? Kalau menurut saya ini enggak becus lah." ketus Imam.
Maka Imam mengimbau walikota mengevaluasi dan mengganti kepala-kepala OPD yang capaian targetnya hanya kisaran 50%. "Saya yakin masih banyak pejabat Pemkot yang mungkin bisa melaksanakan target-target yang sudah ditetapkan." ujar Imam.
Mengingat, kata Imam pendapatan ini sangat penting. Sebab banyak yang bisa dilakukan oleh Pemkot, di antaranya menurunkan angka pengangguran, kemiskinan dan pemberdayaan UMKM.
"Kalau kita punya uang yang banyak, cita-cita itu akan gampang terealisasi." tegas Imam.
Baca juga: SITALAS Jadi Model Percontohan Nasional, Anak Surabaya Bisa Sampaikan Aspirasi 24 Jam
Untuk itu, pimpinan OPD menurut Imam harus punya jiwa interpreneur atau paling tidak mementingkan capaian target daripada memperkaya dirinya sendiri.
Sehingga ia mewanti-wanti jangan sampai kepala OPD yang targetnya hanya terealisasinya rendah. Namun, gaya hidupnya mewah, maka tegas Imam perlu dicek harta kekayaannya, seberapa besar bertambah.
"Ini enggak baik, targetnya kecil tapi gaya hidupnya bermewah-mewahan. Maka itu perlu dipindah." demikian ketus Imam.
Editor : Redaksi