Petani di Grobogan Tolak Rencana Pembongkaran Jembatan Akses Pertanian

Petani di Grobogan Tolak Rencana Pembongkaran Jembatan Akses Pertanian © mili.id

Petani di Grobogan tolak rencana pembongkaran jembatan akses pertanian (Foto: Priyo Prabowo/mili.id)

Grobogan, mili.id - Sejumlah petani di Grobogan menggelar demo sebagai bentuk penolakan rencana pembongkaran jembatan yang selama ini menjadi akses pertanian.

Mereka menggelar demo di komplek perusahaan Desa Sugihmanik, Kecamatan Tanggungharjo, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, Sabtu (26/7/2025).

Baca juga: Wisata Solo Terbaru: Murah, Nyaman dan Aksesnya Mudah

Para petani yang mayoritas wanita itu meminta agar jembatan dan akes jalan yang dulunya milik warga itu tidak ditutup.

"Kami para petani itu kebanyakan lansia. Umur sudah tua gak naik sepeda dan motor. Maka kami butuh jalan yang sejak 1980 sudah ada untuk petani," ungkap Asrini (74), di lokasi.

Petani lain juga meminta agar perjanjian Perangkat Desa Sugihmanik ditiadakan perihal jalan pertanian yang ditutup.

Sebab, pada proses jual beli kedua yang terjadi sekitar Tahun 2004 silam, para petani mengaku tidak dilibatkan.

Bila pembongkaran jembatan tetap dilakukan, maka para petani lansia yang matoritas pejalan kaki, akan menempuh jarak sekitar 2 kilometer.

"Kita minta kesepakatan bersama PT untuk tetap membuat akses jalan tengah. Supaya petani tidak muter dengan jarak lebih jauh. Kasihan petani sudah tua dan jalan kaki," tutur Margianto (50), warga setempat.

Kata Margiono, akan ada pertemuan lagi dengan pihak PT pada Selasa (29/7/2025). Dan warga tetap meminta jalan akses tengah.

Sementara perwakilan PT Azam Laksana Intan Buana (ALIB) menyebut bahwa perusahaan masih mengkaji terkait permintaan warga.

Baca juga: Wisata Jawa Tengah Terbaru: Nyaman dan Syahdu Banget, Nomor 7 Memukau

Menurutnya, perjanjian jual beli Tahun 2000-an tersebut tidak ada perjanjian jalan tetap ada. Maka, perusahaan menyediakan dua jalan, yakni memutar ke barat jarak 2 kilometer dan ke timur sekitar 3 kilometer.

Meski demikian, pihaknya akan mengkaji adanya jalur tengah yang disesuaikan DED perusahaan seperti pertemuan pada 11 April 2025 lalu.

"Kita sudah temui para petani. Nantinya, Selasa, 29 Juli 2025 akan ada pertemuan lagi," jelas Perwakilan PT ALIB, Iwan Dwi Suprayetno.

Aksi para petani itu berjalan kondusif di bawah pengamanan personel Polsek Tanggungharjo.

Kapolsek Tanggungharjo, AKP Anan menjelaskan bahwa warga dan perusahaan sudah sepakat akan melakukan pertemuan lanjutan.

Baca juga: Jawa Tengah Bakal Punya KRL: Semarang, Batang hingga Demak Dilirik Jadi Jalurnya

"Harapan kami ada solusi terbaik buat petani dan pertanian yang menjadi prioritas kebutuhan warga," pungkas Anan.

 

Reporter: Priyo Prabowo

 

Editor : Narendra Bakrie



Berita Terkait