Pemuda Tak Cukup Viral, Harus Vital: Kongres II PMMBN Resmi Ditutup dengan Seruan Aksi Nyata

Pemuda Tak Cukup Viral, Harus Vital: Kongres II PMMBN Resmi Ditutup dengan Seruan Aksi Nyata © mili.id

Sekretaris Jenderal Kementerian Agama, Prof. Dr. Phil. Kamaruddin Amin, M.A, secara resmi mengukuhkan dan mengambil sumpah pengurus pusat PMMBN masa bakti 2025–2028.

Jakarta,mili.id — Kongres II Pergerakan Mahasiswa Moderasi Beragama dan Bela Negara (PMMBN) resmi berakhir dengan pesan mendalam tentang pentingnya peran mahasiswa dalam menjaga moderasi, kebangsaan, dan kepedulian lingkungan. Penutupan dilakukan oleh Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama RI, Prof. Amin Suyitno, di Hotel Mercure Ancol, Jakarta, Selasa (28/10/2025).

Dalam sambutannya, Prof. Amin menekankan bahwa gerakan moderasi beragama harus melampaui tataran wacana dan diwujudkan dalam tindakan nyata. Ia mengajak mahasiswa menanamkan nilai-nilai kemanusiaan dan cinta lingkungan sebagai bagian dari keimanan.

Baca juga: Hari Kedua Kongres PMMBN 2025 Teguhkan Moderasi Beragama dan Semangat Bela Negara

“Mulailah dari hal sederhana, seperti menanam pohon dan menumbuhkan nilai eko-teologi di setiap ruang gerakan. Cinta lingkungan adalah bagian dari keimanan,” ujar Prof. Amin di hadapan ratusan peserta kongres.

Kongres yang diikuti mahasiswa dari 22 wilayah tersebut menjadi ruang strategis memperkuat komitmen generasi muda terhadap nilai-nilai moderasi beragama, bela negara, dan kemanusiaan.

Derida Terpilih Kembali, Serukan Pemuda “Vital” bagi Bangsa
Hasil kongres menetapkan Derida Achmad Bil Haq, S.Psi kembali memimpin PMMBN sebagai Ketua Umum Pimpinan Pusat periode 2025–2028. Ia terpilih secara aklamasi dengan dukungan 17 dari 22 pengurus wilayah.

Dalam pidato kemenangannya, Derida menyerukan agar mahasiswa menjadi motor perubahan yang tidak sekadar mencari sorotan, tetapi memberi dampak nyata.

“Kita butuh pemuda yang tidak hanya viral tapi vital. Yang berani menulis di tengah kebisuan massal. Persatuan bukan sekadar pose di media sosial, melainkan luka yang dijahit dengan kejujuran moral,” tegasnya berapi-api.

Derida menegaskan bahwa kongres ini bukan ajang seremonial, melainkan wadah lahirnya gagasan dan gerakan konkret untuk bangsa.

Baca juga: Buka Kongres PMMBN, Wamenag Ajak Mahasiswa Jadi Penjaga Moderasi dan Persatuan Bangsa

“Semoga dari forum ini lahir generasi yang berpikir jernih, bertindak tulus, dan bergerak bersama demi Indonesia yang beradab,” ungkap lulusan Psikologi Universitas Negeri Surabaya itu.

Sehari sebelumnya, Senin (27/10/2025), Sekretaris Jenderal Kementerian Agama, Prof. Dr. Phil. Kamaruddin Amin, M.A, secara resmi mengukuhkan dan mengambil sumpah pengurus pusat PMMBN masa bakti 2025–2028. Dalam sambutannya, Kamaruddin menegaskan pentingnya generasi muda yang moderat dan progresif.

“Beragama harus berdampak. Moderasi beragama berarti beragama yang mendatangkan kemaslahatan, progresif, dan relevan di setiap zaman. Moderat berarti punya visi ke depan dan prestasi,” pesannya.

Upacara pengukuhan berlangsung khidmat, dihadiri 320 mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi. Struktur pengurus periode ini terdiri dari Badan Pengurus Harian dan sembilan bidang strategis, mencakup pengkaderan, kajian, media, hingga advokasi hukum.

Baca juga: Mahasiswa Didorong Jadi Pelopor Moderasi Beragama dan Cinta Tanah Air

Sebelum pengukuhan, para “Penggerak PMMBN” menampilkan Harmony Festival, pertunjukan budaya yang memadukan seni bela diri, bahasa daerah, dan orasi moderasi beragama. Penampilan tersebut menjadi simbol semangat kebhinnekaan sekaligus refleksi peringatan Sumpah Pemuda, menggaungkan pesan persatuan bangsa.

Kongres II PMMBN yang digelar sejak akhir pekan lalu itu menutup rangkaian kegiatannya dengan tekad bersama: meneguhkan semangat moderasi beragama, bela negara, dan kepedulian lingkungan.

Para peserta berkomitmen membawa semangat itu ke kampus dan daerah masing-masing — membuktikan bahwa pemuda tak cukup viral di media sosial, tetapi harus vital bagi masa depan Indonesia.

Editor : Muhammad



Berita Terkait