Posko Pandegiling Pertahankan Marwah Whisnu Sakti

Posko Pandegiling Pertahankan Marwah Whisnu Sakti © mili.id

Suasana Posko Pandegiling saat 40 hari almarhum Whisnu Sakti Buana (Foto: PDI Perjuangan)

Surabaya - Suasana halaman posko Ganjar Presiden di Pandegiling Surabaya tampak padat, pada Rabu (5/7) malam.

Semua larut dan khusyuk memanjatkan doa untuk almarhum Whisnu Sakti Buana (WS) di malam 40 hari.

Baca juga: 2 Rumah Lansia Surabaya Pindah Tangan Usai Diperdaya Anak Kos, Polisi Periksa 5 Saksi

Ratusan kader, simpatisan maupun alumni dan aktivis Posko Pandegiling hadir, termasuk anggota legislatif Surabaya.

Tampak hadir Ketua DPC PDI Perjuangan Surabaya Adi Sutarwijono bersama bendahara, Budi Leksono.

Jajaran legislator PDI Perjuangan, John Thamrun, Sukadar, Budi Leksono, Anas Karno, Agustin Poliana juga ada di tengah masyarakat yang berbondong-bondong memadati hingga separuh jalan Pandegiling.

Dalam sambutannya, Adi Sutarwijono meminta undangan yang hadir untuk senantiasa mendoakan almarhum Whisnu Sakti Buana.

Mengenang segala kebaikan dan memaafkan segala kesalahan yang pernah dilakukan baik sengaja maupun tidak.

Adi mengenang sosok Whisnu Sakti sebagai kader terbaik partai.

"Karena dedikasi dan perjuangan almarhum semasa hidup untuk membesarkan PDI Perjuangan," ungkapnya.

Menurut Adi, api semangat itu harus diwarisi bersama oleh seluruh kader partai kepala banteng moncong putih.

Sementara, dijadikannya lokasi posko sebagai tempat peringatan 40 hari punya makna tersendiri.

"Pelaksanaan memang ditempatkan di Posko (Pandegiling). Ini menjadi 'rumah' perjuangan almarhum sejak menjadi aktivis hingga terakhir sebagai pengurus PDI Perjuangan Jatim," terang Jagad Hariseno, tuan rumah Posko Pandegiling sekaligus kakak kandung almarhum WS.

Selaku pihak keluarga mendiang, Seno mengucapkan terimakasih atas perhatian seluruh undangan yang hadir.

Baca juga: 63 Pejabat Pemkot Surabaya Dilantik

"Jika ada yang kurang berkenan kami memohon maaf," tuturnya.

Selain iringan dan lantunan doa yang terpanjatkan, sebuah nilai historis dan cita-cita WS untuk Posko Pandegiling tetap terjaga dan diteruskan.

"Whisnu punya cita-cita dan perjuangan untuk Posko Pandegiling semasa hidup. Marwah inilah yang akan diteruskan," ungkap putra pertama alm. Ir Sutjipto mantan Sekjen DPP PDI Perjuangan itu.

Diketahui, mantan Wali Kota Surabaya Whisnu Sakti Buana meninggal dunia pada Sabtu, 27 Mei 2023 sekitar pukul 23.30 WIB.

Dia merupakan anak laki-laki dari mantan Wakil Ketua MPR RI Soetjipto yang juga merupakan mantan Sekjen DPP PDIP. Whisnu pun, merupakan tokoh PDIP Surabaya. 

Dia sempat menjabat sebagai Wakil Ketua DPRD Kota Surabaya. Setelah itu, ia menggantikan Bambang Dwi Hartono pada 2013 yang mundur dari jabatannya sebagai Wakil Wali Kota Surabaya.

Baca juga: Perdana Ikut PON, Mahasiswa FBS Unesa Borong 2 Emas untuk Jawa Timur

Whisnu lalu menjabat sebagai Wakil Wali Kota Surabaya pada 2014 mendampingi Tri Rismaharini (Risma).

Risma dan Whisnu juga menjadi pasangan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Surabaya ketika menang Pemilihan Kepala Daerah Surabaya pada 2015.

Kemudian, Whisnu mengisi posisi Wali Kota Surabaya ketika Risma diangkat menjadi Menteri Sosial. Namun, ia mengisi jabatan tersebut hanya sepekan, tepatnya pada 11-17 Februari 2021.

Whisnu kemudian menjadi salah satu Wakil Ketua DPD PDIP Jawa Timur. Selain itu, namanya terdaftar untuk DPRD Jawa Timur Daerah Pemilihan Surabaya saat masa pendaftaran bacaleg Pemilu 2024.

 

Reporter: Roy Ibrachim

Editor : Narendra Bakrie



Berita Terkait