Arif Fathoni/Foto:mili/JoBachan
Mili.id - Tidak semua pemimpin mempunyai rasa berani dalam menyampaikan kata maaf. Apalagi terkait konteks kekurangan dalam rencana pembangunan.
Begitu disampaikan Anggota Komisi A DPRD Kota Surabaya Arif Fathoni (Thoni) menyikapi permintaan maaf Walikota Eri Cahyadi kepada warga perihal banjir, kepada wartawan Sabtu (8/1).
Baca juga: Kota Medan Tuan Rumah Rakernas APEKSI 2026
Menurut Politisi Partai Golkar tersebut, apa yang disampaikan Eri merupakan teladan yang baik setelah sekian lama tidak terdengar ada pemimpin di Kota Pahlawan menyampaikan hal serupa, apalagi Eri berjanji menyempurnakan di masa - masa mendatang dengan planning yang holistik.
"Saya baru menemukan pemimpin yang sesungguhnya di masa Pak Eri menjadi Walikota Surabaya. Karena kata maaf itu, kata maaf kepada masyarakat itu diksi yang langka," ujar Arif Fathoni
Thoni sapaan akrabnya, berharap tindakan Eri dapat menginspirasi para Camat dan Lurah menggerakkan partisipasi publik untuk dapat bersama-sama menangani banjir ke depan.
"Saya pikir ini kepemimpinan yang luar biasa. Karena kalau kita belajar ilmu kepemimpinan tugasnya itu dua saja." Imbuh Thoni
Baca juga: Sinergi Digital Nasional Dimulai dari Surabaya, Eri Cahyadi: Aplikasi untuk Efisiensi
Pertama kata Thoni, meminta maaf kalau masih ada kekurangan, yang kedua, berterima kasih kepada anggota atau anak buahnya kalau atas program yang sudah tercapai dengan maksimal.
Pria yang juga sebagai Ketua DPD Partai Golkar Surabaya ini menyatakan, Pemerintah Kota Surabaya telah membikin perencanaan dan pembangunan untuk mengurangi genangan.
Baik peningkatan kualitas rumah pompa, kemudian pembangunan saluran baru dan lain - lain. Mestinya dapat dapat memicu Camat dan Lurah bekerjasama dengan RT/ RW maupun dengan LPMK setempat.
Baca juga: Munas VII APEKSI 2025, Surabaya Banjir Pujian Soal Kebersihan
"Yaitu untuk membangun gerakan buang sampah, agar tidak membuang ke saluran, sungai dan lain - lain yang bisa menjadi salah satu penyebab penyumbatan aliran air di Kota Surabaya," urainya.
Kendati begitu, Thoni menggarisbawahi bahwa Eri tidak hanya cukup dengan kata maaf saja, melainkan harus membuat perencanaan yang lebih baik. Bagi dia hal ini dinilai sebagai langkah yang luar biasa.
"Karena tidak semua pemimpin mempunyai karakter untuk meminta maaf kepada masyarakatnya," tegasnya. (JoB)
Editor : Redaksi