Yusuf Masruh saat mengunjungi keluarga korban
Mili.id - Dinas Pendidikan (Dispendik) Surabaya memberikan pendampingan psikologis kepada siswa SMPN 49 Surabaya (MR) pasca terjadinya kekerasan yang dilakukan oleh oknum guru.
Pendampingan tersebut untuk memberikan rasa aman dan nyaman lagi saat berada di sekolah.
Baca juga: Pelajar SMK di Malang Diduga Jadi Korban Kekerasan Guru
“Alhamdulillah untuk psikologis anaknya tidak ada masalah, karena sejak awal kita terus dampingi juga." kata Kepala Dinas Pendidikan Kota Surabaya Yusuf Masruh saat mengunjungi keluarga korban di Jalan Kutisari Utara Gang 3, Surabaya, Rabu (2/2).
Alhasil, saat ini psikologis MR tidak masalah dan dia pun tetap melanjutkan sekolahnya.
"Kita juga dibantu teman-teman dari DP3APKB (Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak serta Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana) untuk mendampingi anak-anak,” sambungnya.
Menurut Yusuf, bukti psikologisnya tidak masalah, MR dan saudaranya tetap masuk sekolah kendati ada kejadian itu.
Baca juga: Tips Anak Terhindar dari Kekerasan, Novita Hardini: Peran Orang Tua Itu Penting
Bagi dia, hal ini tidak boleh terlambat, karena kalau dia tidak masuk sehari saja, berarti psikologisnya kena.
“Jadi, saya memang utamakan untuk kepentingan anak dulu, dan alhamdulillah kondisinya sudah bagus sekarang,” kata dia.
Yusuf juga menjelaskan bahwa guru di sekolah itu merupakan orang tua kedua.
Baca juga: Menteri PPPA Deklarasi Cegah Kekerasan Terhadap Anak di Lingkungan Pesantren Jombang
Maka dia berharap di sekolah itu harus dibuat senang. Ia mengimbau guru dan kepala sekolah harus bisa menyayangi anak didiknya seperti yang disampaikan Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi.
“Kalau anak disayangi dan dibuat senang, insyallah anak-anak itu kerasan di sekolah,” ujarnya.
Editor : Redaksi