Josiah Michael/foto:mili/roy
Mili.id - Josiah Michael, Ketua Badan Pembentukan Perda DPRD Kota Surabaya menyatakan, pembahasan pengembangan rumah susun (Rusun) mulai menemukan titik temu, setelah pihaknya 4 kali rapat dengan Pemkot.
Menurut Josiah, Rusun nantinya tidak hanya 5 lantai. Namun dikembangkan jadi 20 lantai, yakni Rusun kebutuhan umum dan khusus. Rusun umum difungsikan untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).
Baca juga: Anggota DPRD Jatim Temukan Status Kependudukan Rusun Sumur Welut Surabaya Tak Jelas
Rusun khusus tergantung segmentasi pasar, bisa untuk keluarga muda, pebisnis, profesional muda. "Tapi kita akan fokus ke segmen pasar keluarga muda untuk rusun khusus,” ujarnya di Surabaya, Rabu (30/03).
Rusun khusus, sambung Josiah biaya sewanya lebih tinggi karena profitnya akan mensubsidi rusun MBR. Bahkan pihaknya telah mengusulkan ke Pemkot sewa rusun bagi MBR dibebaskan. “Ya dibebaskan saja biaya sewa rusun untuk MBR, logikanya masyarakat yang tidak mampu sekalian tidak diberikan beban apapun, termasuk bayar sewa rusun. Yang mampu tentu membantunya, nah ini kan cerminan dari ekonomi ke gotong royongan yang digembar gemborkan Walikota Eri Cahyadi,” tegas politisi milenial PSI Surabaya ini.
Baca juga: Atap Kelas Ambruk, Murid MI Miftahul Ulum 2 Banyuwangi Belajar di Masjid
Saat ditanya apakah mampu APBD Kota Surabaya untuk membangun rusun 20 lantai, Josiah mengatakan sangat mampu, buktinya Pemkot Surabaya banyak bangun rusun namun semuanya 5 lantai.
“Nah kita bangun satu lokasi rusun saja, tapi bangunannya sebanyak 20 lantai. Nah selama ini Pemkot Surabaya beralasan jika dibangun gedung tinggi untuk rusun bagaimana biaya perawatannya, namun saat kita selidiki ternyata memang pembangunan rusun ini pengelolaannya selalu tekor,” tuturnya.
Baca juga: Pria Difabel Tewas Tertimpa Tembok di Surabaya
Contohnya, urai Josiah, selama ini pendapatan Pemkot Surabaya dari Rusun setiap bulannya hanya mencapai Rp3 miliar. Sementara biaya perawatannya mencapai Rp18 miliar, otomatis Pemkot devisit Rp15 miliar. “Nah dari sini kita perlu terobosan supaya Pemkot Surabaya tidak tekor begitu banyaknya. Apa terobosannya, ya itu tadi rusun dibuat 20 lantai lalu dipisahkan, yang satu khusus untuk MBR, rusun satunya lagi khusus untuk umum, mudah kan,” pungkasnya.
Menurut Josiah, usulan terkait pembangunan rusun 20 lantai dan dibagi dua segmen itu, sepertinya disetujui oleh Pemkot. Ini terlihat saat BPP menggelar rapat dengan OPD terkait hal ini.
Editor : Redaksi