Siti Mariyam
Mili.id - Pansus pengelolaan cagar budaya (PCB) pembahasannya belum menyentuh Perda. Hanya sebatas menampung aspirasi dan masukan dari penggiat, utama seni yang tak tampak.
"Jadi Punden, kawasan cagar budaya itu kan tampak. Tetapi yang tidak tampak itu bagaimana? Nah ini kan enggak kalah penting." kata Ketua Pansus, Siti Mariyam. Selasa (12/4).
Baca juga: Temuan Relief di Perbukitan Bendusa Mengungkap Peradaban Kuno Situbondo
Namun, jelas Mariyam ada hal yang menarik ketika munculnya aksara Jawa. Sebab di Punden sendiri kadang tidak ditemui. Maka, tiap pendopo nantinya diharapkan seperti di Solo dan Jogja.
Baca juga: Sumur Jobong, Jejak Peradaban dan Kejayaan Majapahit di Kota Pahlawan
"Di jalan-jalan itu ada huruf aksara Jawanya. Ini kan aspirasi buat kita." imbuhnya.
Karenanya, biar cagar budaya ini bermanfaat, ia mendorong agar pengelolaannya di maksimalkan, sehingga menghasilkan pendapatan bagi kota Pahlawan.
Baca juga: Saat PDAM Surya Sembada Surabaya Kenalkan Destinasi Wisata Rumah Pompa Wonokitri
"Bukan tim cagar budayanya yang sudah kemarin disahkan. Tetapi juga ada pengelola cagar budaya dan dimaksimalkan. Insya Allah perlindungan cagar budaya bisa menghasilkan untuk pendapatan kota (Surabaya)." demikian Mariyam.
Editor : Redaksi