Selamat datang di mili.id - Platform Berita Terpercaya untuk Anda. Dapatkan informasi terkini dari berbagai kategori, mulai dari berita nasional hingga internasional, hanya di mili.id.

Kebijakan Pemkot Mojokerto Usai Petaka Outing Class Siswa SMP di Pantai Drini

Kebijakan Pemkot Mojokerto Usai Petaka Outing Class Siswa SMP di Pantai Drini © mili.id

Mojokerto, mili.id - Pemkot Mojokerto mengeluarkan kebijakan setelah petaka outing class siswa SMP di Pantai Drini Gunungkidul, Yogyakarta.

Dari 13 siswa SMPN 7 Kota Mojokerto yang terseret ombak Pantai Drini, 4 di antaranya tewas.

Baca juga: Operasi Keselamatan Semeru 2025 di Kota Mojokerto Digelar, Ini 13 Sasarannya

Pj Wali Kota Mojokerto, Moh. Ali Kuncoro (Mas Pj) turut prihatin atas peristiwa memilukan itu.

Mas Pj memastikan, Pemkot Mojokerto hadir untuk memberikan pendampingan terhadap korban maupun keluarganya menuntaskan permasalahan ini.

"Kita semua berduka atas musibah ini. Dan sesuai janji awal, bahwa Pemerintah Kota Mojokerto hadir untuk menyelesaikan permasalahan ini," terang Mas Pj, Kamis (30/1/2025).

Ia menyampaikan, 4 jenazah korban telah diserahkan kepada pihak keluarga dan dimakamkan. Sedangkan, 2 dari 9 siswa yang selamat, telah dirawat di RSUP Sardjito, Yogyakarta.

Baca juga: Polisi Gerak Cepat Bantu Tangani Dampak Hujan Angin di Kota Mojokerto

Sedangkan 2 di antaranya dirawat di RSUD dr Wahidin Sudiro Husodo, Kota Mojokerto.

Dia menegaskan, seluruh biaya dalam penanganan peristiwa ini, semuanya ditanggung Pemkot Mojokerto.

"Apapun terkait masalah kegiatan laka laut ini, maka menjadi tanggung jawab dan beban Pemerintah Kota Mojokerto," tegas Mas Pj.

Baca juga: Hujan Angin Terjang Kota Mojokerto, Tumbangkan Pohon Hingga Rusakkan Bangunan

Mas Pj juga telah mengumpulkan seluruh kepala sekolah satuan pendidikan SD dan SMP se Kota Mojokerto terkait pembatasan outing class.

"Kita lakukan pembatasan, bukan pelarangan (outing class). Karena ini bagian dari kurikulum Merdeka Belajar. Namun harus kita akui banyak hal yang harus kita evaluasi, termasuk soal lokasi yang digunakan untuk kegiatan. Diutamakan outing class yang penuh edukasi seperti kunjungan ke museum maupun perpustakaan," paparnya.

Editor : Narendra Bakrie



Berita Terkait