Selamat datang di mili.id - platform berita terpercaya untuk Anda. Dapatkan informasi terkini dari berbagai kategori, mulai berita nasional hingga internasional.

Alhamdulillah! Jamaah di Arofahmina Surabaya yang Gagal Umroh, Kini Bisa Berangkat

Alhamdulillah! Jamaah di Arofahmina Surabaya yang Gagal Umroh, Kini Bisa Berangkat © mili.id

Owner Panglima Group, H. Muhibbin Billah bersama Walikota Surabaya Ery Cahyadi saat memberikan keterangan. (foto: Zain Ahmad/mili.id).

Surabaya - Masih ingat ratusan jamaah yang umrohnya tertunda pada tahun 2022, melalui perusahaan Travel Arofahmina Surabaya? Kini sekitar 80 persen sudah dapat diberangkatkan.

Ini menyusul PT Arofahmina mendatangkan investor baru demi bisa menuntaskan masalah tersebut. Adalah H. Muhibbin Billah, pemilik PT Cemerlang Hajar Aswad (CHATour) dan owner Panglima Group yang tergerak hati membantu sahabatnya, Heri Wibowo untuk memberangkatkan jamaah sekaligus melakukan perbaikan manajemen Arofahmina.

Baca juga: Kasus Kredit Fiktif Rp5,18 Miliar di BRI Mulyosari Surabaya Dibongkar Kejaksaan

"Dari segala daya upaya yang saya lakukan yang paling signifikan adalah dengan menghadirkan investor baru ke Arofahmina," ungkap Direktur Arofahmina, Heri Wibowo kepada wartawan, Kamis (21/3/2023).

Wali Kota Surabaya Ery Cahyadi yang juga turun langsung untuk memecahkan masalah ini menyampaikan terima kasih pada Muhibin Billah yang telah bersedia membantu keberangkatan jamaah Arofahmina.

Ucapan terima kasih ini karena 80 persen jamaah yang tertunda keberangkatnnya adalah warga Kota Surabaya.

"Kemarin memang ada jamaah umroh Arofahmina yang gagal berangkat. Saya mengucapkan matur nuwun karena sekarang jamaah ini bisa berangkat, dan itu semua berkat bantuan dari Panglima Group yang mau hadir membantu. Hal inilah yang saya katakan Surabaya tidak bisa sendirian membangun kotanya," ujarnya.

Ery Cahyadi menilai apa yang dilakukan oleh Panglima Group adalah gerakan Khoirunnas Anfauhum linnas, karena memberi manfaat bagi jamaah umroh yang sebelumnya gagal berangkat kini semuanya bisa berangkat berkat kebijakan Panglima Group.

Pihaknya pun mengajak kepada semua perusahaan travel umroh untuk berpegang pada orientasi bisnis yang mengutamakan kepentingan umat dan menjaga kemaslahatan jamaah umroh dan haji di atas kepentingan travel itu sendiri.

"Travel umroh ini kan didirikan untuk membantu jamaah yang mendapatkan panggilan oleh Allah SWT untuk umroh dan haji. Tapi saya yakin dengan pengalaman dari kejadian Arofahmina ini dan masuknya Panglima Group, kejadian gagal berangkat tersebut tidak akan terjadi lagi di Surabaya. Sekali lagi maturnuwun Panglima Group," tutur Ery Cahyadi.

Baca juga: Pemkot Surabaya Raih Opini WTP Ke-13 Berturut-turut dari BPK

Sementara Owner Panglima Group, H. Muhibbin Billah menjelaskan bahwa sebanyak 618 jamaah umroh Arofahmina yang gagal berangkat pada tahun lalu telah dituntaskan dengan skema penjadwalan keberangkatan dalam 10 gelombang.

"Kami sudah laporkan langsung kepada Walikota Surabaya, Bapak Ery Cahyadi tentang kami yang telah memberangkatkan semua jamaah gagal berangkat Arofahmina. Kami sampaikan dari basis data yang kami punya ternyata 80 persen jamaah gagal berangkat Arofahmina adalah warga Kota Surabaya. Ini yang membuat kami menyampaikan langkah strategis kami dalam menyelesaikan problem ini dan beliau ucapkan terima kasih," jelasnya.

Diketahui, perusahaan travel yang beralamat di Jalan RA. Kartini No.84, Surabaya ini memang tengah dirundung masalah karena tertundanya pemberangkatan umroh.

Puluhan orang juga sempat menggeruduk Kantor Arofahmina pada Sabtu (25/2/2023). Mereka bermaksud menanyakan kejelasan terkait keberangkatan ibadah umroh yang telah dibayarkan.

Permasalahan muncul akibat perbedaan harga umroh saat sebelum dan sesudah pandemi Covid-19.

Baca juga: RPJMD Surabaya 2025-2029 Fokus pada Transformasi Menuju Kota Berkelanjutan

"Kalau kami ngukur harga, sebelum pandemi harga di Arofahmina untuk berangkat itu berkisar Rp25 juta-Rp27 juta. Kemudian harga setelah pandemi itu Rp35 juta-Rp37 juta," kata Direktur Arofahmina, Heri Wibowo.

Manajemen Arofahmina pun dengan sabar memberi penjelasan atas perubahan tersebut. Namun tidak ada satu pun jamaah yang sanggup atau mau menambah biaya. Alhasil, dengan jumlah jamaah yang sangat besar membuat Arofahmina kesulitan melakukan pemberangkatan.

Heri mengatakan jika langkah mendatangkan investor baru sebagai salah satu cara terbaik memberangkatkan jamaah dan menyelamatkan perusahaan.

"Pada akhirnya mas Muhibin Billah inilah yang akhirnya masuk membantu Arofahmina sehingga secara manajemen lebih kuat dengan hadirnya mas Muhibin sebagai bagian dari Arofahmina," jelasnya.

Editor : Redaksi



Berita Terkait