mili.id - PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG) meraih hak paten atas produk white clay (tanah liat putih) yang dikembangkan melalui PT Semen Baturaja Tbk (SMBR), yang berlaku sejak 13 Oktober 2023.
Hak paten dengan Nomor Paten IDP000090055 diterbitkan Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (KemenkumHAM) Republik Indonesia.
Baca juga: Pesan Kapolri saat Temui Polisi Penggali Kubur di Samarinda
Diberikan kepada SMBR atas penemuan berupa "Proses Produksi White Clay sebagai Bahan Baku Pupuk NPK".
Atas paten yang diajukan sejak 9 Februari 2021 itu SMBR menjadi perusahaan semen pertama di Indonesia yang berhasil menghasilkan white clay sebagai produk sampingan.
White clay merupakan salah satu bahan baku penting dalam pembuatan pupuk NPK (Nitrogen, Phosphat, Kalium), yang berfungsi sebagai perekat antara unsur nitrogen, fosfor, dan kalium yang menjadi penyusun pupuk NPK.
Corporate Secretary SIG, Vita Mahreyni mengatakan, perolehan hak paten ini memperkuat peluang bisnis SIG dari optimalisasi sumber daya dan proses produksi yang efisien.
"Apa yang dilakukan oleh SMBR, merupakan realisasi salah satu fokus strategis perusahaan pada pengembangan bisnis dan produk yang juga mendukung tercapainya visi kami menjadi penyedia solusi bahan bangunan terdepan di regional," terang Vita dalam siaran pers yang diterima mili.id, Selasa (28/11/2023).
SMBR telah menjajaki potensi bisnis white clay sejak 2019 sebagai salah satu strategi menghadapi tantangan kelebihan kapasitas di industri semen.
Baca juga: Jalan Tol Sigli-Banda Aceh Diresmikan Presiden Jokowi, Dorong Pertumbuhan Ekonomi
SMBR telah melakukan penelitian dan pengembangan proses produksi white clay selama beberapa tahun, hingga akhirnya proses produksi tersebut dinilai lebih efisien dan menghasilkan white clay dengan kualitas yang lebih baik.
Direktur Utama SMBR Suherman Yahya, mengatakan hak paten ini menjadi salah satu pencapaian penting bagi perusahaan.
"Hak paten ini merupakan bukti komitmen SMBR untuk terus berinovasi dan menghasilkan produk dan produk turunan yang berkualitas," ujarnya.
Hingga triwulan III Tahun 2023, pendapatan dari penjualan white clay meningkat sebesar 13% menjadi Rp27,62 miliar dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya.
Baca juga: Kapolri Tegaskan Hari Juang Polri Momentum Semangat Generasi Muda Hadapi Tantangan
Pertumbuhan penjualan white clay ini pun turut berkontribusi 10% dalam peningkatan pendapatan SBMR.
Menurut Suherman, dengan perolehan hak paten ini, SMBR akan memiliki keunggulan kompetitif dalam memproduksi white clay untuk pupuk NPK.
Hak paten ini juga memberikan manfaat bagi industri pupuk nasional, karena akan meningkatkan ketersediaan bahan baku white clay yang berkualitas.
Editor : Redaksi